Sekitar 20 anak dari Taman Kanak-kanak (TK) hingga SMP ini terbagi menjadi enam kelompok. Masing-masing menggunakan topi bergambar hewan lucu sebagai identitas kelompok. Dengan riang, mereka memasuki pos-pos yang di dalamnya berisi materi mengenai matematika, warna, profesi, jenis hewan, lagu nasional dan makanan. "Mereka akan berganti pos tiap 20 menit," lanjut Wikaning Tri Dadari, Ketua panitia.
Di dalam pos, mereka akan menyelesaikan misi sesuai materi yang diberikan. Jika menebak semua pertanyaan dengan benar, akan ada poin untuk pemenang di setiap pos. Seperti permainan tebak lagu nasional, anak-anak ini harus menyelesaikan misi menyusun gambar berbahasa inggris apabila ingin mendapatkan penggalan lirik lagu-lagu nasional.
Wikaning mengatakan, bahwa Himasta sendiri selalu mengadakan pengajaran setiap hari Kamis untuk anak-anak Kampung Binaannya ini. "Kegiatan ini sebenarnya permintaan dari anak-anak sendiri, karena biasanya mereka belajar di ruangan, jadi mereka menginginkan suasana baru," ucap mahasiswi asal Lumajang ini.
Ia pun berharap anak-anak tersebut dapat meningkatkan prestasinya. Bahkan, timnya telah memiliki rapor tersendiri untuk anak-anak binaan. Selain itu, panitia juga berniat mengikutkan mereka dalam perlombaan-perlomban di luar. "Semoga kegiatan ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan mereka dengan belajar menggunakan metode yang kreatif agar tidak bosan," tutupnya. (fai/akh).