Alasan semacam itu membuat Lembaga Minat Bakat Institut Teknologi Sepuluh Nopember (LMB ITS) memberi wadah untuk wanita agar dapat memiliki kemampuan bela diri. Dengan berbungkus Unit Kegiatan Mahasiswa, LMB ITS memberi pilihan macam-macam beladiri seperti perisai diri, muaythai, taekwondo, shorinji kempo, dan lain-lain.
"Rata-rata yang memilih menekuni bela diri ingin kekuatan fisiknya meningkat. Jadi tidak mudah sakit juga karena memiliki fisik yang kuat," Ujar Azzahra Nirwana, salah satu atlet yang menekuni shorinji kempo sejak mahasiswa baru.
Berlatih bela diri secara teratur sama manfaatnya dengan berolah raga secara teratur. Gerakan memukul, menendang, merunduk, melompat sebagai dasar bela diri mampu membuat otot lebih kuat.
Gerakan lain seperti push up, sit up, saat pemanasan melatih otot agar menjadi lentur dan fleksibel. Saat wanita memiliki kemampuan lebih dalam hal bela diri, rasa percaya diri akan meningkat.
"Olahraga bela diri merupakan kegiatan positif yang banyak manfaat. Tidak perlu biaya mahal untuk menekuninya," tutur Azzahra, ketika ditemui pada Kamis (24/11) lalu. Dengan ketekunan dan semangat yang tinggi olahragawan yang memilih beladiri akan memperoleh hasil positif yang sangat besar.
Berlatih beladiri memerlukan pengulangan gerakan yang sama sebanyak munglin. "Pengulangan ini bertujuan untuk mendapatkan kesempurnaan teknik gerakan," tambahnya. Dengan berlatih beladiri, maka wanita akan berlatih bersabar dan mengontrol perasaan.
Tidak hanya dari segi menjaga keamanan dan lain sebagainya, menekuni bela diri juga membantu menjaga bentuk tubuh. Setiap latihannya menguras keringat sehingga dapat membakar kalori.
"Bela diri juga bisa jadi ladang prestasi. Dari kempo sendiri, kerap diadakan pertandingan sekelas Ssurabaya, Jawa Timur, nasional bahkan internasional," pungkas atlit yang akrab dipanggil Ara ini. (io7/hil)