ITS News

Kamis, 18 Desember 2025
27 November 2016, 12:11

Kini Membatik Tak Harus Diatas Kain

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Dalam kompetisi ini, para peserta diminta untuk membuat pola, motif dan desain batik seperti biasa. Pembedanya adalah, batik tidak dilukis pada selembar kain, melainkan pada layar monitor. "Semua komponen batik dikerjakan secara digital," ungkap Tyas Ajeng Nastiti ST selaku koordinator dewan juri.

Itulah mengapa para peserta sama sekali tidak membawa alat-alat batik tradisional melainkan laptop berisi berbagai macam aplikasi desain grafis seperti Corel Draw, Photosop ataupun Adobe Ilustrator untuk memenuhi tugasnya.
Tyas menjelaskan, tema yang di usung dalam ajang ini adalah Teknologi Informasi. Karenanya, inspirasi batik yang bermunculan dalam karya-karya peserta juga tidak jauh-jauh dari perkara teknologi. "Ada peserta yang menggunakan motif earphone. Bahkan ada pula yang membatik dengan gambar gerigi, mirip lambang ITS," sambungnya bersemangat.
Tyas menilai kreativitas para peserta sudah sangat baik. "Artinya apa yang tim dosen ajarkan dalam program ini dapat diserap dengan cukup baik oleh para siswa dari sekolah binaan," terang Tyas senang.
Lebih lanjut, Tyas menegaskan bahwa TIK tidak serta merta membahas koding untuk pemrograman maupun Excel untuk administrasi. Namun juga desain grafis dengan menggunakan komputer. "Makanya desain juga masuk dalam kurikulum prodistik," tambahnya.
Dalam Procommit ini, selain batik ada pula beberapa kompetisi yang berbasis pada desain grafis seperti animasi informatif dan film pendek. Tyas berharap, pelatihan yang di ajarkan melalui Prodistik dapat berguna bagi siswa untuk menambah keahliannya saat memasuki dunia kerja. "Itulah mengapa pelatihan ini juga kami lengkapi dengan sertifikat," pungkas Tyas. (qi/hil)

Berita Terkait