Atiyun Najah, Anggota Dinas Sosial Pemerintah Kota Surabaya mengungkapkan secara psikologis, tentunya warga Dolly merasa kaget. Hal ini dikarenakan mereka secara otomatis kehilangan mata pencaharian. "Dari yang sehari bisa mendapatkan upah hingga jutaan rupiah sampai sekarang hanya bisa mengais uang recehan," ungkapnya dalam workshop Campus Social Responsibility (CSR), Selasa(15/11).
Setelah berbagai protes dan demonstrasi, masyarakat sekitar nampaknya sudah mulai pasrah bahwa gang dolly kini resmi di tutup. Namun, warga menuntut Pemkot juga harus memikirkan nasib ekonomi warga sekitar.
Menurut Ayun, pemerintah kota telah berupaya untuk memberdayakan masyarakat eks Dolly. "Namun pemkot saja tidak akan cukup," ujarnya. Ayun menghimbau perguruan tinggi agar bisa melanjutkan usaha pemkot. Atau setidaknya melakukan pendampingan, baik dalam teknis, pengelolaan, keuangan, manajemen dan pemasaran.
Selama ini, sudah banyak gerakan independen untuk memberdayakan masyarakat Dolly. Misalnya saja Gerakan Melukis Harapan (GMH) yang diinisiasi Dalu Nuzlul Kirom ST, Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (Presbem) ITS periode 2010-2011 silam.
Begitu pula berbagai kegiatan parsial di berbagai kampus lain. Namun, Sutikno SSi Msi dari Departemen Statistika ITS mengkritisi bahwa kegiatan tersebut masih bersifat parsial (sendiri-sendiri, red). "Jadi, bagaimana jika ada perguruan tinggi atau komunitas lain untuk kontribusi, harus kemana?" ungkapnya.
Untuk itulah, pemkot mulai menggandeng perguruan tinggi di Surabaya agar memfasilitasi komunitas maupun mahasiswa yang ingin berkontribusi, misalnya untuk memfasilitasi gerakan semacam GMH. Selain itu, perlu juga integrasi dalam bidang riset agar ahli di ITS mulai melakukan penelitian mengenai Dolly.
Karena menilik Tri Dharma Perguruan Tinggi, poin ketiga adalah pengabdian kepada masyarakat. "Itulah landasan dasar mengapa kita harus ikut andil dalam usaha rehabilitasi gang Dolly," pungkas Setiawan. (io15/gol)
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Nganjuk, ITS News — Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil membangun dan mengimplementasikan Kumbung
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,