"Hingga saat ini, hanya ada empat perusahaan besar dunia yang benar-benar menerapkan sistem ini," jelas pria yang bekerja di Perusahaan Schneider Electric Singapura ini. Subsea System merupakan sebuah sistem dimana segala infrastruktur yang mendukung proses produksi berada di seabed atau dasar laut. Hal tulah yang membedakan antara Subsea System dan Rig Offshore (Platform menggunakan tali pancang).
Infrastuktur utama pada sistem ini akan menyalurkan minyak bumi yang telah dikumpulkan pada kluster kluster mini lainnya. Baru kemudian disalurkan menuju permukaan dengan menggunakan pipa yang kuat namun fleksibel, sehingga dapat bertahan di kondisi arus laut yang kuat. Efisiensi ini diunggulkan karena dapat diterapkan pada kondisi dan kontur geomorfologis laut yang berbeda-beda.
Sedangkan pada rig offshore yang saat ini banyak dijumpai, infrastuktur dibangun dari dasar laut hingga ke permukaan. Karena itulah sistem ini hanya dapat menjangkau maksimum kedalaman 6000 kaki di bawah permukaan laut. Berbeda dengan subsea system yang mampu menjangkau hingga kedalaman 8000 kaki. Hal itulah yang membuat Subsea unggul dari segi pembiayaan dan efisiensi.
Karena segala infrastuktur Subsea berada di dasar laut, semua proses subsea system dikontrol secara otomotis atau biasa disebut unmen system. "Jadi apabila nantinya terjadi kegagalan sistem, hal tersebut tidak akan membahayakan manusia. Itulah salah satu keunggulan Subsea Control System," ungkap Gunawan.
Tantang Mahasiswa untuk Berinovasi
Pada penghujung acara, pria yang akrab disapa Cak Gun ini menyampaikan bahwa Subsea System akan terus berkembang sejalan dengan kemajuan teknologi. Untuk itu, Cak Gun menegaskan bahwa ia akan menunggu munculnya inovasi-inovasi baru dari para mahasiswa JTM. Baik mengenai inovasi desain sistem, inovasi perencanaan maintanance, maupun inovasi material bangunan.
"Jangan ragu menghubungi saya untuk mempresentasikan paper anda, saya bersedia menunggu pemikiran-pemikiran anda yang inovatif. Bahkan saya berani membantu untuk mewujudkan paper anda," tantang pria kelahiran 1973 ini kepada mahasiswa peserta kuliah tamu tersebut. (io1/akh)
Kampus ITS, ITS News – Retinopati Diabetik merupakan komplikasi diabetes yang berisiko tinggi menyebabkan kebutaan permanen jika terlambat ditangani
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mendukung penguatan kolaborasi akademik nasional melalui terpilihnya Prof Dr
Mojokerto, ITS News – Sebagai wujud dukungan terhadap program One Pesantren One Product (OPOP) Jawa Timur, tim Pengabdian kepada Masyarakat
Kampus ITS, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) telah resmi meluncurkan Golden Ticket Admisi Program Sarjana 2026. Diresmikan