ITS News

Rabu, 17 Desember 2025
12 November 2016, 08:11

Modal Bukan Lagi Alasan untuk Berwirausaha

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Kultam kali ini menghadirkan Andik Duana Putra ST, Commercial Director Mbiz.co.id, sebagai pembicara. Dalam kuliahnya, lulusan Teknik Kimia ITS tahun 1996 ini menjelaskan beberapa model bisnis baru yang muncul seiring dengan berkembangnya teknologi. "Dahulu, e-commerce hanya mengenal business to comsumers (B2C). Tetapi perubahan teknologi yang semakin cepat setaip harinya, menjadi ilham munculnya model-model baru seperti consumer to consumer (C2C), business to business (B2B), ataupun business to government (B2G)," terangnya.

Mantan Vice President Sales PT. Bakrie Telecom Tbk ini juga menekankan bahwa bisnis e-commerence memiliki peluang besar. "Di Indonesia, penjualan e-commerce melalui B2C hanya satu persen dari total transaksi retail. Artinya, 99 persen transaksi retail Indonesia masih dilakukan secara langsung atau offline. Jumlah tersebut berbeda dengan di Amerika Serikat yang jumlahnya mencapai 52 kali lipat dari Indonesia. Jika dilihat dari total populasi dan perilaku konsumen di Indonesia model bisnis ini akan tetap eksis di masa depan," aku pria kelahiran April 44 tahun silam ini.

Meskipun begitu, masih ada satu lagi peluang besar dalam dunia bisnis yang sayangnya kurang mendapatkan sentuhan mendetail dari masyarakat Indonesia. Andik menjelaskan bahwa ada model bisnis yang menghasilkan keuntungan jauh lebih besar dari B2C, yakni B2B dan B2G. Menurut Andik, masyarakat Indonesia saat ini masih terlena dengan keuntungan yang diberikan oleh B2C padahal bila dibandingkan dengan B2B maupun B2G pengeluaran untuk biaya promosi dan operasional B2C jauh lebih besar daripada B2B dan B2G. “Di Korea, model bisnis B2B ataupun B2G keuntungannya 50 kali lipat dibandingkan model bisnis B2C yang membutuhkan pendanaan yang cukup besar," imbuhnya.

Berbicara tentang perkembangan teknologi saat ini memang tidak ada habisnya, untuk itu pria asli Surabaya ini mengharapkan timbulnya kreativitas-kreativitas baru dalam dunia bisnis dari para mahasiswa. Andik menjelaskan bahwa model-model bisnis di e-commerce mengajak kita untuk membuat ide-ide baru dalam dunia bisnis. Sebab B2G ataupun B2C memungkinkan kita untuk membuat suatu hal baru yang belum pernah terfikirkan sebelumnya.

Sebut saja beberapa e-commerce baru yang muncul akhir-akhir ini sebagai jawaban atas kebutuhan masyarakat untuk mengatasi berbagai permasalahan sosial. Uniknya lagi, model bisnis seperti ini tidak perlu membutuhkan banyak modal karena disini kita hanya sebagai penghubung yang mewadahi antar dua pelaku usaha atau pihak yang saling membutuhkan namun sulit untuk berinteraksi secara langsung. "Jangan karena kita tidak punya uang, kreativitas kita untuk membuat bisnis-bisnis baru terhenti begitu saja. Uang bukan lagi alasan untuk tidak memulai usaha. Uang bukan lagi alasan untuk tidak sukses," tekan pria berkacamata tersebut.

Pria yang pernah bekerja di sembilan perusahan berbeda dalam jangka waktu 20 tahun ini berpesan kepada para mahasiswa untuk terus mengembangkan kreativitas dan ide mereka. Ia juga menyarankan para mahasiswa untuk meluangkan waktu mereka sejenak, berfikir apa yang dapat kita lakukan untuk meningkatkan keahlian yang kita miliki, apa yang dapat kita lakukan untuk organisasi di mana kita mengabdi. "Buat sesuatu yang orang lain belum pernah terfikirkan sebelumnya. Kreativitas adalah senjata yang luar biasa hebatnya. Dari situ kita dihargai. And don’t forget to speak up!," tutupnya. (io9/ao)

Berita Terkait