ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
12 November 2016, 01:11

Modal Bukan Lagi Alasan untuk Berwirausaha

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Kultam kali ini menghadirkan Andik Duana Putra ST, Commercial Director Mbiz.co.id, sebagai pembicara. Dalam kuliahnya, lulusan Teknik Kimia ITS tahun 1996 ini menjelaskan beberapa model bisnis baru yang muncul seiring dengan berkembangnya teknologi. "Dahulu, e-commerence hanya mengenal B2C (business to comsumers) tetapi perubahan teknologi yang semakin cepat setaip harinya, menjadi ilham munculnya model-model baru seperti C2C (consumer to consumers), B2B (business to business), ataupun B2G (business to goverment)", terangnya 

Dalam kuliah tamunya yang berlangsung selama dua jam, mantan Vice President Sales PT. Bakrie Telecom Tbk ini menekankan tentang peluang besar dalam bisnis e-commerence. "Di Indonesia, penjualan e-commerence melalui B2C hanya 1% dari total transaksi retail. Artinya 99% transaksi retail Indonesia masih dilakukan secara langsung atau ofline. Sedangkan di Amerika Serikat jumlahnya 52 kali lipat dari Indonesia. Dilihat dari total populasi dan perilaku konsumen di Indonesia model bisnis ini akan tetap eksis di masa depan", aku pria kelahiran April 44 tahun silam ini. 

Meskipun begitu, masih ada satu lagi peluang besar dalam dunia bisnis yang sayangnya kurang mendapatkan sentuhan mendetail dari masyarakat Indonesia. Andik menjelaskan bahwa ada model bisnis yang menghasilkan keuntungan jauh lebih besar dari B2C, sebut saja B2B dan B2G. Menurut Andik, masyarakat Indonesia saat ini masih terlena dengan keuntungan yang diberikan oleh B2C padahal bila dibandingkan dengan B2B maupun B2G pengeluaran untuk biaya promosi dan operasional B2C jauh lebih besar daripada B2B dan B2G. “Di Korea, model bisnis B2B ataupun B2G keuntungannya 50 kali lipat dibandingkan model bisnis B2C yang membutuhkan pendanaan yang cukup besar", imbuhnya. 

Berbicara tentang perkembangan teknologi saat ini memang tidak ada habisnya, untuk itu pria asli Surabaya ini mengharapkan timbulnya kreatifitas-kreatifitas baru dalam dunia bisnis dari para mahasiswa. Andik menjelaskan bahwa model-model bisnis di e-commerence mengajak kita untuk membuat ide-ide baru dalam dunia bisnis, sebab B2G ataupun B2C memungkinkan kita untuk membuat suatu hal baru yang belum pernah terfikirkan sebelumnya. Sebut saja beberapa e-commerence baru yang muncul akhir-akhir ini sebagai jawaban atas kebutuhan masyarakat untuk mengatasi berbagai permasalahan sosial. Uniknya lagi, model bisnis seperti ini tidak perlu membutuhkan banyak modal. "Jangan karena kita tidak punya uang, kreativitasan kita untuk membuat bisnis-bisnis baru terhenti begitu saja. Uang bukan lagi alasan untuk tidak memulai usaha. Uang bukan lagi alasan untuk tidak sukses", tekan pria berkacamata ini. 

Pria yang pernah bekerja di 9 perusahan berbeda dalam jangka waktu 20 tahun ini berpesan kepada para mahasiswa untuk terus mengembangkan kreativitas dan ide mereka. Beliau juga menyarankan para mahasiswa untuk meluangkan waktu mereka sejenak, berfikir apa yang dapat kita lakukan untuk meningkatkan keahlian yang kita miliki, apa yang dapat kita lakukan untuk organisasi dimana kita mengabdi dan beliau menutup perbincangan dengan kalimat "Buat sesuatu yang orang lain belum pernah terfikirkan sebelumnya. Kreativitas adalah senjata yang luar biasa hebatnya. Dari situ kita dihargai. And don’t forget to speak up!", tutupnya. (io9)

Berita Terkait