ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
08 November 2016, 13:11

Dorong Pemuda untuk Berbisnis Skala Internasional

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa internasional MB. Diantara mereka ada yang berasal dari Korea, Ukraina, Slovakia, Malaysia, Papua Nugini, dan Timor Leste. Dosen berkerudung merah ini memberi wejangan agar bisnis mahasiswa ITS bisa berkiprah di kancah internasional.

Langkah awal yang bisa dilakukan dalam membuat sebuah bisnis adalah dimulai dengan senang pada bisnis yang dijalankan dan  melakukan pemindaian lingkungan perdagangan. Pemindaian tersebut dilakukan melalui penelitian dan pengamatan dampak dari pemasaran produk itu. 
Selanjutnya mencari tahu kebijakan perdagangan internasional dan situasi ekonomi serta politik yang sedang terjadi di Indonesia maupun di Asia Tenggara. 
Kemudian amati apakah situasi tersebut mendukung produk untuk go international atau tidak. Dan cari tahu mengenai dampak produk yang akan dipasarkan di negara yang dituju, setidaknya memiliki pengetahuan sebelum memasarkan produk di negara tersebut.
"Cari kelebihan dari produk anda dan jangan sampai produk sejenis sudah ramai di pasaran," tambahnya.
Dirinya pun memberi trik jika tidak punya modal sama sekali, maka awali dengan bisnis yang mendapatkan pemasukan rutin. Lalu pemasukan tersebut ditabung, sehingga berangsur-angsur akan tumbuh sebagai modal awal.
Rozailin menambahkan, sebenarnya di Indonesia telah dilakukan penelitian dan terdapat fakta bahwa Indonesia memiliki prodak yang bagus dan masyarakat yang loyal terhadap produk lokal. Level produk di Indonesia tinggi, dan memiliki rakyat yang banyak maka seharusnya berani untuk berbisnis.
"Jika anda jatuh, anda harus bangkit. Dan harus berani mencoba berbisnis, karena terkadang bisnis itu keberuntungan," tegasnya.
Diakhir acara perempuan tersebut memberikan pesan kepada para peserta yang hadir. "Jangan sampai Drop Out. Karena pada masa kini,  akademik merupakan tingkat kualifikasi untuk bekerja, jadi jika kamu tertarik untuk menjadi pebisnis, maka selesaikanlah belajarmu. Karena belajar itu sepanjang masa, sampai ajal menjemput," pungkasnya. (io3/hil)

Berita Terkait