ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
03 November 2016, 21:11

Seminar Internasional Tekkim ITS Bahas Pembangunan Berkelanjutan

Oleh : Dadang ITS | | Source : -
Saat ini, perkembangan teknologi industri semakin pesat, begitu pula permintaan sumber daya alam sebagai bahan bakunya. Namun, ketika bahan baku itu terus menerus diambil dari alam, industri perlu mencari sumber lain dari bahan baku tersebut. 
Hal itu yang turut disampaikan salah satu pembicara undangan di ISFAChE, Takeshi Ogi dari Department of Chemical Engineering, Hiroshima University, Jepang. Ia lalu menawarkan solusi bagaimana memenuhi kebutuhan logam wolfram dunia dengan cara yang ramah lingkungan. Yaitu dengan menggunakan sel bakteri E Coli dan ragi bir untuk mengekstraksi logam wolfram dari limbah elektronik. 
Diakuinya, bahwa wolfram merupakan logam langka dan berharga yang memiliki keunggulan tahan terhadap abrasi. Sayangnya, banyak logam wolfram yang berada di limbah elektronik dan tidak dapat diekstrak, misalnya limbah ponsel, gadjet dan lainnya. "Saya harap penelitian saya ini dapat diterapkan dalam program daur ulang limbah elektronik itu," tutur Ogi. 
Dalam penelitiannya, permukaan bakteri E Coli yang telah mati digunakan sebagai penyerap bagi logam wolfram. Dengan penambahan asam klorida, permukaan bakteri E Coli akan mempunyai daya tarik tinggi terhadap logam wolfram sehingga permukaan bakteri E Coli dapat menarik logam wolfram tersebut. "Namun, apabila menggunakan bakteri E Coli dananya tidak efisien, maka kami anjurkan untuk beralih menggunakan asam amino sebagai zat pengekstrak, toh juga dapat meningkatkan penyerapan logam wolfram itu," lanjutnya.
Jepang hanyalah satu dari tujuh negara yang mengirimkan delegasinya dalam seminar yang digelar di Sheraton Surabaya Hotel & Towers, Surabaya. Tujuh negara selain Jepang itu adalah Taiwan, Belanda, Thailand, Korea Selatan, Australia, dan Indonesia sendiri. Keseluruh pembicara tersebut membawakan materi yang bersesuaian dengan tema The Future Chemical Engineering for Sustainable Development. 
Fadlilatul Taufany ST PhD selaku Ketua Panitia ISFAChE 2016 menjelaskan bahwa maksud sustainable development di seminar ini. Yakni berkaitan dengan pemilihan dan optimalisasi teknologi pemanfaatan sumber daya alam untuk kehidupan manusia dengan tetap menjaga keberadaannya di masa depan. "Kita tidak boleh egois menghabiskannya saat ini juga, agar nanti anak-anak kita juga bisa menikmati sumber daya tersebut," tutur Dosen Tekkim ITS itu.
Dilanjutkan Taufany, apabila bicara mengenai teknologi, maka berbicara mengenai proses dan apabila bicara mengenai proses, maka membahas mengenai teknik kimia. Ia mengatakan bahwa panitia memilih tema acara di atas sebab hingga saat ini sumber daya alam dimanfaatkan secara tidak bijak. 
Panitia pun mengangkat tema ini supaya bisa memberi masukan bagi peserta acara. Biar bisa memberikan kontribusi bagi masyarakat. "Kita sudah memasuki area dimana alam dalam keadaan kritis sehingga teknik kimia diharapkan bisa memberikan kontribusi untuk menyelesaikan masalah tersebut," pungkasnya. (io11/akh).

Berita Terkait