ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
18 November 2015, 12:11

Jatuhkan Uang, Mahasiswa ITS Temukan Ini

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Mereka adalah Rodia Amanata, F Dimas Nandito, Ciko Pramuliasari, Happy Iqlima, dan Nadira Ismiralda, sekelompok mahasiswa yang melakukan observasi sosial. Percobaan tersebut mereka lakukan sejak beberapa minggu ini di daerah Linkar Perpustakaan ITS dan swalayan sekitar kampus.”Mekanismenya salah satu dari kami ada yang menjatuhkan uang. Kemudian yang lain merekam dengan kamera tersembunyi,” jelas Rodia salah satu anggota. 

Seperti gambar yang tertangkap oleh kamera, reaksi orang di sekitar melihat uang jatuh ini ternyata bermacam-macam. Ketika percobaan dilakukan di Lingkar Perpustakaan ITS misalnya, ternyata beberapa orang ada yang mengembalikan uang itu. Namun, tak jarang ada bersikap acuh dengan adanya uang jatuh.
”Perkiraan kami mahasiswa ITS akan mengambil uang itu karena desakan ekonomi sebagai anak kos, eh ternyata tidak diambil,” ujar Dito selaku orang yang menjatuhkan uang. Meskipun begitu, mereka menyimpulkan bahwa beberapa mahasiswa ITS masih memiliki kepedulian yang kurang terhadap lingkungan sekitar.
Lain di Lingkar Perpustkaan ITS, lain lagi perilaku orang ketika uang di jatuhkan di salah satu swalayan sekitar kampus. Ketika target diubah menjadi masyarakat umum, ternyata kelima orang ini banyak kehilangan uang mereka yang sengaja di jatuhkan. Dalam cuplikan video buatan mereka, terlihat bahwa ada dua anak kecil berebut mengambil selembar uang yang dijatuhkan.
Lucunya lagi di lain video. Masih di tempat yang sama, terlihat dua orang dewasa yang sebelum mengambil uang berhenti sejenak untuk membicarakan keputusan mengambil atau tidak uang itu. ”Dari video kita bisa menyimpulkan bahwa kali ini nilai kejujuran yang tertanam pada masyarakat sekarang amatlah kurang. Sebab tak ada uang yang kembali,” imbuhnya.
Usut punya usut, ternyata percobaan ini merupakan sebuah aktivitas yang dilakukan untuk menunjang tugas mata kuliah. Mereka melakukan observasi dengan menjatuhkan selembar uang yang bernilai Rp 10.000. Uang yang dijatuhkan juga tak lantas mereka minta lagi setelah diambil orang. Mereka rela menukar lembar-lembar uang itu untuk sebuah cuplikan video yang menggambarkan nilai kejujuran masyarakat.
”Ya anggap saja ini biaya teknisnya. Melalui observasi ini kami juga ingin mengetahui kualitas kepribadian seseorang, yakni melalui indikator kejujuran,” ujarnya. Senada dengan Dito, Aurelius Ratu SS MHum, dosen pembimbing observasi ini mengatakan bahwa seharusnya kejujuran itu suatu hal yang normal dan mudah. Tetapi entah kenapa sekarang hal ini menjadi suatu hal yang luar biasa.
Ia juga menilai bahwa selama ini mahasiswa masih gugup mengenai persoalan sosial. Sehingga diharapkan dengan adanya observasi ini akan timbul afeksi, perhatian, dan kepedulian dari mahasiswa mengenai persoalan di lingkungan sekitar. ”Percuma IPK tinggi, tapi tidak punya kepedulian terhadap lingkungan,” pungkasnya. (n3/ao)

Berita Terkait