ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
20 Agustus 2015, 08:08

ITS Latih Warga Dolly Bikin Sablon

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Octaviyanti Dwi Wahyurini ST Mapp Des Art, Nurina Orta Darmawati ST MDs, dan Putri Dwitasari ST MDs adalah beberapa dosen yang akan melakukan pelatihan di Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan, Surabaya ini. Dalam pelaksanaannya, ITS turut dibantu pihak kelurahan dan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana (BAPEMAS) Pemerintah Kota Surabaya.

Lebih lanjut, Octaviyanti menjelaskan Dolly merupakan sebuah tempat lokalisasi besar, yang apabila ditutup akan mengakibatkan terputusnya mata pencaraian warga disekitar ex-lokalisasi. "Warga yang berbisnis laundry, warung makan dan parkir ini setiap harinya berpenghasilan Rp 2 juta. Sehingga ketika Dolly ditutup mengakibatkan hilangnya mata pencarian mereka," jelasnya.

Karena itu, lanjutnya, Jurusan Desain Produk Industri (Despro) ITS melihat peluang bisnis sablon menjadi hal yang sangat menjanjikan. Bahkan, modalnya pun diyakininya hanya perlu merogoh kocek senilai Rp 300 ribu saja. "Terlebih Pemerintah Kota Surabaya masih belum memiliki souvenir khas berupa kaos lantaran selama ini dilakukan oleh pihak swasta," ujar wanita yang akrab disapa Oyn ini.

Dosen yang pernah bersekolah di Curtin University, Australia ini juga mengungkapkan di hari pertama pelatihan pihaknya menjelaskan mengenai model bisnis kanvas yang berguna untuk mengidentifikasi pembeli dan metode penjualan. Selain itu, cara-cara untuk mendapatkan modal berupa uang dan pengetahuan pun turut dijelaskan dalam sesi ini sebelum berlanjut pada pelatihan desain dengan menggali ide, tema kaos Surabaya. "Baru pada hari kedua dimulai dengan pelatihan komputer grafis dengan membuat desain kaos menggunakan software Corel Draw," paparnya.

Di akhir, Oyn pun menyampaikan pelatihan akan ditutup dengan melakukan praktek menyablon pada hari ketiga. Dirinya pun berharap pelatihan ini bisa memberikan pengetahuan sekaligus inspirasi untuk para warga ex-lokalisasi Dolly sehingga mereka dapat membuat perusahaan penyablonan secara mandiri. "Sebetulnya, belajar nyablon itu butuh waktu tiga bulan, nah ini hanya tiga hari," tutup dosen Despro ITS ini bersemangat. (ila/man)

Berita Terkait