ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
12 Juni 2015, 00:06

IFI Targetkan Empat Tahun Pembinaan Sumberejo

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Disambut ramah oleh para warga desa, memacu semangat para pejuang IFI dalam memulai pengabdiannya. "Terimakasih telah memilih desa kami sebagai tempat pengabdian, semoga dapat memberikan pengajaran terbaik bagi siswa SD Sumberejo," tutur Armo Eko Purwanto SSos, tokoh masyarakat. Pria yang pernah menjabat sebagai kepala desa pada periode sebelumnya tersebut juga berpesan agar lebih bersabar dan memaklumi tanggapan warga yang kurang berkenan. "Maklumi saja mayoritas warga kami adalah lulusan SD dan SMP," jelas Eko.

Dari puluhan mahasiswa tersebut, 23 orang diantaranya adalah para pengajar yang ditugaskan di dua sekolah dasar yang berbeda. Tinggal di rumah seorang mantan kepala desa para pejuang ITS Mengajar For Indonesia (IFI) biasa berjalan tak kurang dari 1 kilometer ke sekolah tersebut. Pukul 03.00 WIB para pengajar sudah bergantian mandi dan bersiap untuk menuju tempat mengajar. Semangat yang digaungkan melalui yel-yel sebelum berangkat siap ditularkan pada murid-murid sekolah dasar (SD) Sumberejo.

Tiba di sekolah tempat mengajar, para pengajar tangguh ITS Education Care Center (IECC) disambut oleh senyum polos murid-murid desa Sumberejo yang tengah menanti kedatangan mereka. Tak dapat dipungkiri hasil pengajaran IFI membuahkan hasil yang baik. Di hari ketiga pengajaran, para murid bahkan kelas 1 telah bersiap menyapu kelas masing-masing. Menata sepatu dengan rapi di depan kelas. Pukul 07.30 WIB bel masuk berbunyi, pembelajaran di kelas pun diawali dengan doa.

"Dalam mengajar memang harus disiplin, namun disiplin itu bukan keras," tutur Alma Firda Aghnia, salah satu pengajar. Mahasiswi yang bercita-cita sebagai guru tersebut juga menjelaskan bahwa dalam mengajar diperlukan kesabaran dan ketelatenan. Menurut mahasiswi Jurusan Kimia tersebut, jika kita baik dan telaten maka murid akan terkesan dengan kita lantas akan mudah menanamkan karakter di kemudian hari.

Selama tak kurang dari 20 hari, para pejuang IFI akan menekuni rutinitas pengabdiannya. Mulai dari memberikan pengajaran di sekolah, mengajar mengaji di sore harinya, hingga memberikan pelatihan keterampilan pada warga setempat. Berbeda dengan IFI pada tahun sebelumnya yang hanya digelar selama 7 hari, kali ini IFI akan lebih mendekatkan diri dengan warga desa. "Tahun ini target kami bukan hanya mengajar siswa sekolah namun juga mengabdi pada warga sekitar," jelas Muhammad Ishar, Direktur IECC.

Pasalnya, dalam empat tahun ke depan, IFI akan hadir lagi di desa Sumberejo. "Tahun ini semacam pengondisian yang kita lakukan untuk menanamkan budaya membaca dan karakter pada siswa," jelas mahasiswa angkatan 2011 ini. Selanjutnya ia berharap setelah empat tahun berjalan, masyarakat desa akan lebih mandiri dalam ekonomi dan sadar akan budaya membaca. (dza/man)

Berita Terkait