ITS News

Kamis, 18 Desember 2025
28 April 2015, 14:04

Owner Sego Njamoer Berbagi Pengalaman Bisinis

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Usaha bisnis yang telah dikerjakan sejak mahasiswa tingkat sarjana tersebut sangat menarik perhatian mahasiswa lainnya. Bisnis tersebut dimulai dengan dana yang tidak banyak. Pria yang kerap dipanggil Ega itu mengaku pendanaan bisnis yang dilakukannya  ditopang dengan dana dari beberapa perlombaan yang diikutinya bersama dengan teman temannya. 

Untuk menjalankan bisnis sego jamur itu, Ega bersama dengan lima orang teman lainnya membagi kelompok untuk mengikuti beberapa jenis perlombaan. Beberapa perlombaan yang mereka ikuti seperti Program Kreativitas Mahasiswa (PKM),  Program Wirausaha Mandiri (PMW), dan beberapa perlombaan lainnya.

Dikatakan Ega, dari PKM, ia dan teman temannya mendapatkan dana sebesar lima juta, sedangkan dari PMW, ia mendapatkan bantuan dana usaha sebesar 25 juta. Jika dikumpulkan dana usaha yang diperoleh mereka ketika mengikutkan sego njamoer dalam beberapa perlombaan adalah sebesar 92,3 juta rupiah. "Uang tersebutlah yang kami gunakan dalam mengembangkan usaha ini," terangnya. 

Ega juga bercerita pertama kalinya merintis bisnis tersebut, mereka memulainya dengan mengikuti pameran festival kampus. Dalam pameran tersebut mereka hanya membawa sedikit perlengkapan untuk  memasak. "Jadi semuanya berawal ketika kami mengikuti  FTI Fun Day pada 2010," ungkap pria pascasarjana tersebut

Dalam festival itu, mereka tidak menyangka bahwa sego jamur tersebut sangat disukai mahasiswa, sehingga  sego tersebut habis terjual dalam waktu relatif singkat. "Setelah saya pikir pikir, ternyata kami menjualnya dengan harga yang sangat murah," terangnya mengudang tawa peserta.

Karena menjalankan bisnis secara telaten, kini Ega dan teman temannya dapat menuai hasilnya. Setidaknya terdapat sembilan puluh outlet sego jamur yang tersebar dibeberapa daerah. Juga, terdapat 98 karyawan full timer dan delapan orang freelance dalam menjual sego jamur di outlet-outlet tersebut.  Selain karyawan yang dipekerjakan, bisnis ini juga menyerap lebih dari seratus ton jamur dari petani jamur di daerah Mojokerto.

Mengakhiri seminar tersebut, Ega berpesan agar mahasiswa mencoba setiap peluang bisnis yang ada, sebab tidak ada yang tahu bagaimana kesuksesan bisnis akan datang padanya. "Memulai bisnis itu tidak sulit, namun juga tidak mudah. Yang harus dilakukan adalah memberi perhatian penuh supaya bisnis dapat terus berjalan," pungkasnya. (ven)

Berita Terkait