ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
03 Februari 2015, 19:02

ITS Habiskan Ratusan Juta Demi Sertifikasi

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Sertifikasi ini dilakukan untuk mendapatkan pengakuan bahwa ITS mampu disetarakan dengan universitas lain di wilayah ASEAN. "Untuk membayar tim penilai saja kita harus mengeluarkan uang sekitar Rp 63 juta (USD 5000, red)," ujar dosen Jurusan Teknik Industri, Dr Ir Moses L Singgih.

Selain itu, institusi yang menjadi anggota AUN juga harus membayar iuran setiap tahunnya. Menurut Moses, hal ini dikarenakan AUN bukanlah lembaga yang bersifat komersial, namun lembaga yang bersifat sukarelawan. "Dengan begitu, segala pendanaan bersumber dari iuran anggotanya sendiri," tegasnya kepada ITS Online.

Iuran yang ditetapkan oleh AUN pun cukup besar. Untuk pelaksanaan akreditasi ini misalnya, ITS harus membayar biaya kantor AUN sekitar Rp 12,5 juta (USD 1000, red) untuk setiap program pendidikan (prodi) yang akan diakreditasi. "ITS memiliki empat jurusan yang akan diakreditasi AUN. Sehingga biaya total untuk kantor AUN adalah sekitar Rp 50,5 juta (USD 4000, red)," katanya.

Tak hanya itu, ITS juga harus membayar development fund AUN sekitar Rp 12,5 juta (USD 1000, red). Jika dijumlahkan seluruhnya, maka jumlah biaya akreditasi yang dikeluarkan ITS berkisar di angka Rp 126 juta (USD 10.000, red). "Bahkan, ITS juga harus membayar biaya pesawat dan akomodasi tim penilai," ujar Moses.

Dengan biaya yang cukup besar inilah, Moses berharap ITS bisa mempersiapkan akreditasi ini dengan baik. "ITS sudah mengeluarkan biaya ratusan juta rupiah. Dengan persiapan yang baik, maka uang ratusan juta ini tidak akan terbuang percuma," pungkasnya. (pus/man)

Berita Terkait