ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
21 Agustus 2014, 21:08

Tampil Modis Lewat B-Bag

Oleh : Dadang ITS | | Source : -
Produk tersebut diciptakan oleh Dinna Alief Nugrahani, Amatul Firdhausyah, Sekar Annisa,  Imaniar Vanda Sandria, dan Ida Bagus Widnyana. Meskipun berasal dari ban bekas, kualitas dan penampilan B-Bag tidak kalah dari tas berbahan dasar kulit.

Menurut Dinna, bila menyangkut masalah kekuatan, B-Bag tidak kalah dengan tas lain berbahan dasar kulit. Bahan dari ban juga tahan air layaknya bahan dari kulit. B-Bag juga tidak perlu perawatan khusus layaknya tas kulit. "Tidak perlu merogoh kocek terlalu dalam untuk perawatan B-Bag," ujar mahasiswi angkatan 2012.

Untuk mempercantik tampilan tas agar lebih modis, Dinna dan rekannya memilih motif tenun dan ikat khas Indonesia untuk mempercantik penampilan B-bag. Mereka memang memilih tidak menggunkan motif batik untuk B-Bag. Hal itu dikarenakan motif batik telah banyak di pasar. Kebetulan tahun ini motif kain yang geometris sedang menjadi trend untuk fashion di Indonesia. "Maka dari itu kita gunakan motif geometris juga, namun yang khas Indonesia," jelasnya.

Dalam sehari, mereka mampu memproduksi tas sebanyak dua hingga tiga buah. Meski begitu, awalnya mereka mengaku kesusahan menemukan pengrajin tas yang bisa membantu mereka membuat B-Bag. Hal itu tidak terlepas dari karakter ban yang lebih alot dan lebih tebal daripada  kulit. "Mesin jahit untuk menjahit bahan dari ban harus bekerja lebih keras daripada ketika menjahit bahan dari kulit, sehingga harga yang dipatok pengrajin pun lebih mahal," aku Dinna.

Untuk memiliki produk B-Bag, konsumen memang harus rela merogoh kocek yang agak dalam. Satu buah B-Bag dipatok dengan harga mulai dari Rp 180 hingga 275 ribu. Harga tersebut terbilang mahal untuk tingkat mahasiswa,  maka dari itu tim B-Bag menargetkan para fashionista dan komunitas pencinta barang recycle. Hingga kini, B-Bag telah dipasarkan seara online melalui situs jejaring sosial, seperti di facebook dan instagram B-Bag yang bernama @Bbagindonesia. 

Berkat kerja keras mereka, PKM B-Bag pun mendapat kehormatan untuk maju ke PIMNAS 27 di Semarang. Untuk persiapana PIMNAS sendiri, Dina dan rekannya sedang mematangkan publikasi B-Bag baik di jejaring sosial maupun dari mulut ke mulut.

Dinna sendiri mengungkapkan target mereka untuk B-Bag lebih dari sekedar lolos PIMNAS saja. Mereka ingin mengembangkan bisnis yang mereka rintis agar dapat terus berlanjut bahkan setelah PIMNAS usai. "Namun kami juga berharap dapat membanggakan ITS di pagelaran PIMNAS esok," pungkasnya. (gol/ady) 

Berita Terkait