Menurut Dinna, bila menyangkut masalah kekuatan, B-Bag tidak kalah dengan tas lain berbahan dasar kulit. Bahan dari ban juga tahan air layaknya bahan dari kulit. B-Bag juga tidak perlu perawatan khusus layaknya tas kulit. "Tidak perlu merogoh kocek terlalu dalam untuk perawatan B-Bag," ujar mahasiswi angkatan 2012.
Untuk mempercantik tampilan tas agar lebih modis, Dinna dan rekannya memilih motif tenun dan ikat khas Indonesia untuk mempercantik penampilan B-bag. Mereka memang memilih tidak menggunkan motif batik untuk B-Bag. Hal itu dikarenakan motif batik telah banyak di pasar. Kebetulan tahun ini motif kain yang geometris sedang menjadi trend untuk fashion di Indonesia. "Maka dari itu kita gunakan motif geometris juga, namun yang khas Indonesia," jelasnya.
Untuk memiliki produk B-Bag, konsumen memang harus rela merogoh kocek yang agak dalam. Satu buah B-Bag dipatok dengan harga mulai dari Rp 180 hingga 275 ribu. Harga tersebut terbilang mahal untuk tingkat mahasiswa, maka dari itu tim B-Bag menargetkan para fashionista dan komunitas pencinta barang recycle. Hingga kini, B-Bag telah dipasarkan seara online melalui situs jejaring sosial, seperti di facebook dan instagram B-Bag yang bernama @Bbagindonesia.
Dinna sendiri mengungkapkan target mereka untuk B-Bag lebih dari sekedar lolos PIMNAS saja. Mereka ingin mengembangkan bisnis yang mereka rintis agar dapat terus berlanjut bahkan setelah PIMNAS usai. "Namun kami juga berharap dapat membanggakan ITS di pagelaran PIMNAS esok," pungkasnya. (gol/ady)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung