ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
06 Desember 2013, 16:12

43 Mobil ITS Terapkan Bahan Bakar Gas

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Saat ini paradigma masyarakat masih mengarah pada penggunaan BBM. Padahal, Indonesia adalah penghasil Liquified Natural Gas (LNG) terbesar di dunia. Namun, sebagian besar penduduk Indonesia justru menggunakan BBM. ”Karena itu yang perlu diubah saat ini adalah paradigma masyarakat Indonesia tentang BBG,” ungkap Eka Wahyono, VP Sales PT Nusantara Turbin dan Propulsi.

Tujuan konversi energi ini adalah untuk mengendalikan subsidi BBM serta mengurangi beban biaya bahan bakar pemilik kendaraan. Karena penggunaan BBG jauh lebih murah jika dibandingkan BBM, baik premium maupun pertamax. ”Selain itu juga dapat mengendalikan lingkungan dari polusi udara,” tuturnya.

Pemerintah telah memasok gas beserta infrastrukturnya sejak tahun 2013. Jumlah ini akan akan terus ditingkatkan hingga dua tahun mendatang. Persediaan ini untuk memenuhi kebutuhan 1000 kendaraan diperkirakan membutuhkan gas sebanyak 30 literper hari.

Namun, tekad baik pemerintah kurang mendapat sambutan oleh masyarakat. ”Masyarakat masih takut untuk mencoba menggunakan BBG,” ujar Eka sembari memasang raut muka kesal.

Masalah utama hal ini ada pada budaya. Seberapa besar tekad pemerintah, jika tidak diikuti oleh komitmen dari penggunanya, maka tidak akan membuahkan hasil yang maksimal. Sehingga, Eka ingin mendirikan sebuah SPBG di kampus, dengan meletakkan sebuah Mobile Refueling Unit (MRU) di ITS. ”Harapannya nanti dapat tercipta diskusi kecil di kampus yang dapat merubah budaya masyarakat, sedikit demi sedikit,” katanya.

Sebelum dibangun sebuah MRU, pemerintah yang digawangi oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan memberikan converter kit untuk mobil dinas ITS. Converter kit yakni sebuah alat yang dapat membuat mobil menjadi menggunakan dua bahan bakar, yakni BBM dan BBG. ”Mobil yang sebelumnya hanya minum bensin, akan bisa menghirup gas juga,” jelasnya.

Tahun 2013 ini, Kementerian ESDM telah menerapkan sejumlah 3000 converter kit untuk mobil dinas pemerintah dan perguruan tinggi. Setidaknya akan ada 43 mobil dinas ITS yang akan dipasang alat ini secara gratis. Pemasangannya hanya membutuhkan waktu enam hingga delapan jam dan tidak dipungut biaya sama sekali. ”Harapannya, dari paksaan untuk berubah ini, lantas akan dicoba menggunakan BBG, lalu menjadi terbiasa yang selanjutnya dapat berubah menjadi budaya masyarakat,” ungkapnya. (fin/ran)

Berita Terkait