ITS News

Selasa, 16 Desember 2025
23 Juni 2013, 23:06

Persiapan ITS untuk MTQ Mahasiswa Nasional 13

Oleh : Dadang ITS | | Source : -
Dalam perlombaan yang berlangsung selama lima hari tersebut, terhitung mulai Senin (24/6), ITS mengikuti delapan cabang lomba dari sepuluh kategori yang diperlombakan. Cabang tersebut di antaranya Musabaqah Tartil Quran Putra dan Putri, Musabaqah Tilawatil Quran Putra, dan Musabaqoh Hifdzil Quran Putri. Selain itu, Musabaqoh Fahmil Quran kandungan Alquran, lomba karya tulis kandungan Alquran, lomba debat bahasa arab, dan bahasa inggris.
Untuk itu, persiapan sudah dilakukan sejak  Maret. Sejak itu pula telah dilakukan seleksi dan pembinaan sampai Juni. Dalam penseleksian, dilakukan secara ketat. Menurut Drs Wahyudin M EI, calon peserta yang dicari tidak terbatas memenuhi target cabang yang akan diikuti saja, akan tetapi lebih melihat pada kemampuan peserta. 
Setelah terpilih,  peserta akan dimasukkan pada berbagai cabang lomba yang tersedia pada perlombaan yang diselenggarakan oleh kementerian pendidikan tersebut, sesuai dengan kompetensinya. ”Yang hafalan putra tidak terlalu bagus, sehingga tidak kita kirim, terang salah satu pendamping tim ini.
Salah satu dosen Agama Islam ITS ini mengakui, kualitas peserta yang dikirim masih jauh dari harapan. ”Seperti tilawah, persiapan kita belum maksimal. Karena, rata-rata yang masuk final sudah pernah juara di daerahnya,” bebernya. Tidak terkecuali untuk kaligrafi dan debat bahasa arab. Meskipun begitu, hal tersebut masih bisa ditoleransi. Sebabnya, peserta bisa memiliki pengalaman berkompetisi  di kancah nasional. Pengalaman ini bisa berguna untuk kompetisi yang sama berikutnya. 
Meskipun beberapa peserta diikutkan pada lomba debat, Wahyudin merasa kemampuan mereka masih belum optimal. Ia menyayangkan belum adanya mahasiswa ITS yang memiliki kemampuan orasi yang komunikatif. ”Kita belum mendapatkan mahasiswa yang bisa menyelipkan guyonan saat orasi,” ujarnya. Oleh sebab itu, harapannya nanti, akan terdapat bibit baru dari mahasiswa baru berikutnya.
Namun bila melihat kesiapan, terdapat pengeculian untuk Musabaqah Tilawatil Quran. Khusus untuk cabang lomba ini, masing-masing peserta wajib untuk mengikutinya. ”Sejelek apapun kemampuan peserta yang mewakili cabang ini, tetap harus ikut serta,”ungkapnya.
Meskipun begitu terdapat beberapa cabang lomba yang mendekati harapan, seperti cabang cerdas cermat kandungan Alquran. Ungkapnya, perwakilan ITS hampir meraih juara pada perlombaan sebelumnya, yang berlangsung di Makassar.”Sayang, ketika adu cepat, tim ITS sudah memencet bel duluan sebelum soal selesai dibacakan. Akhirnya, jawaban yang diberikan tidak sesuai,” tandasnya.
Begitu juga dengan cabang Tartil putri. Hal ini dilatarbelakangi oleh keikutsertaan cabang oleh peserta yang sama sebelumnya. ”Kemarin itu kelemahannya hanya pada jeda antar ayat yang terlalu panjang. Imbasnya, nilai jadi dikurangi,” beber dosen kelahiran Jombang tersebut. Selain tartil, cabang Fahmil Quran dan lomba karya tulis kandungan Alquran,  diharapkan bisa lolos final pada ajang yang akan berlangsung di dua universitas, Universitas Andalas dan Universitas Negeri Padang nanti.
Sebelumnya, ITS bukan tanpa prestasi sama sekali. Tahun 1996 ITS pernah meraih peringkat pertama Tartil di Palangkaraya. Begitu juga pada tahun 2003, ITS meraih peringkat dua pada Lomba Karya Tulis Kandungan Alquran.
Syakir Almas Amrullah, salah satu wakil untuk cabang Musabaqah Fahmil Quran, cerdas cermat, kandungan Alquran, telah melakukan persiapan untuk ajang ini. Lebih dari itu, ia mengungkapkan motivasinya mengikuti ajang ini. ”Dengan berprestasi, bisa menyebarkan syiar dakwah. Kan berdakwah yang baik itu juga diamalkan, jangan hanya ngomong.”
Syakir mengharapkan, keikutsertaannya pada ajang MTQ ini dapat menginspirasi teman-teman mahasiswa untuk gemar mempelajari agamanya( Islam, red). ”Bukan mahasiswa perguruan tinggi seperti IAIN saja yang butuh agama, tapi anak teknik juga,” pungkas mahasiswa Teknik Fisika tersebut. 
Kucuran dana kurang maksimal
Ungkap Wahyudin, ia sudah mengajukan dana persiapan ke pihak kampus, namun yang disetujui masih kurang. ”Kami mengajukan Rp 7 juta buat persiapan. Namun, hanya disetujui  Rp 5,5 juta,” lanjutnya.
Diperlukan dana sekitar Rp 49 juta untuk kompetisi ini. Menurut Wahyudin, pihak ITS menjanjikan 70 persen dana sudah cair sebelum keberangkatan. Sedangkan, sisanya setelah MTQ selesai.  ”Tapi sampai saat ini, kelihatannya belum. Jadi kami cari pinjaman dahulu. Nanti jika sudah selesai, dikembalikan dengan dana yang sudah diterima,” ungkapnya ketika wawancarai. Rencananya, tim akan berangkat pada Minggu pagi(23/2). (nul)

Berita Terkait