ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
26 Mei 2012, 16:05

Dalam Empat Hari, Kompos Pun Jadi

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Dalam penelitiannya, Muryono menggunakan dua sample bahan yang akan dijadikan kompos. Yakni sampah daun dan ampas tembakau dari pabrik rokok. Kedua jenis sampah ini sengaja dipilih karena banyak tersedia dan mudah didapatkan.

Muryono mengungkapkan, satu pabrik rokok saja dapat menghasilkan ampas tembakau sebanyak enam ton setiap harinya. Padahal, untuk membuang ampas tersebut pabrik rokok harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. "Jadi sebenarnya mereka (pabrik rokok, red) butuh tempat untuk menyalurkan sampahnya," tutur Muryono.

Sampah-sampah ini kemudian dicampurkan dengan beberapa bahan tambahan lainnya. Ini termasuk ampas gergaji, cairan EM-4, darah sapi dan tetes tebu. Bahan-bahan tambahan ini mempunyai fungsi tersendiri dalam mempercepat proses pengomposan.
 
EM-4 misalnya, merupakan jenis aktivator yang berisi mikroorganisme dalam media cair. Gunanya untuk mempercepat proses pengomposan. EM-4 terbuat dari gabungan beberapa bahan organik tanpa ada penambahan bahan kimia. "Kita bahkan bisa meminumnya kalau mau," ujar Muryono.

Selain EM-4, bahan lain yang juga penting adalah tetes tebu. Cairan ini berfungsi sebagai ‘makanan’ ber-glukosa tinggi bagi mikroorganisme dalam EM-4. Namun, untuk mendapat tetes tebu tidaklah gampang. Dalam pembuatan satu kilogram gula saja hanya bisa didapatkan 300 mililiter tetes tebu. Penambahan darah sapi juga bukan tanpa tujuan. Kandungan protein yang tinggi dalam darah sapi dipercaya mampu meningkatkan kualitas kompos yang dihasilkan.

Bila lazimnya pembuatan kompos membutuhkan waktu berminggu-minggu, Muryono hanya butuh empat hari saja. Namun, seakan tak mau gegabah, ia mengungkapkan akan meneliti kembali kompos buatannya. "Hitung-hitungan dan praktek kan tidak selalu sama," selorohnya.

Kompos spesial ini pun tidak untuk dikomersialkan. Melainkan lebih merupakan sebuah bentuk kontribusi terhadap ITS. "Paling tidak kita bisa menunjukkan bagaimana mengawali penggunaan Gedung Composting Center ini," tutup Muryono sembari tersenyum. (ram/lis)

Berita Terkait