Penyampaian materi pengantar sociopreneur yang disampaikan oleh Kepala PSPI-KP ITS Dr Ir Arman Hakim Nasution MEng kepada para peserta Sociopreneur Camp 2025
Kampus ITS, ITS News — Dalam rangka memperkuat aktivis mahasiswa menjadi pemimpin bisnis di masa depan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melalui Pusat Studi Pengembangan Industri dan Kebijakan Publik (PSPI-KP) kembali menyelenggarakan Sociopreneur Camp 2025. Program ini diadakan sebagai bentuk komitmen ITS dalam mencetak generasi pemimpin bisnis yang tangguh dan inovatif.
Kepala PSPI-KP ITS Dr Ir Arman Hakim Nasution MEng menyampaikan, program tersebut dirancang untuk membentuk aktivis mahasiswa yang tidak hanya unggul secara intelektual, tetapi juga memiliki ketangguhan karakter yang kuat. Ia juga menyampaikan bahwa Sociopreneur Camp memiliki visi untuk menjadikan mahasiswa sebagai pemberi dampak terbesar ke masyarakat. “Aktivis mahasiswa perlu untuk dibimbing supaya menghasilkan dampak yang positif untuk masyarakat,” ujarnya.
Sesi presentasi hasil redesign model bisnis BUMDes yang diajukan oleh salah satu kelompok peserta Sociopreneur Camp 2025
Menurut Arman, seorang aktivis mahasiswa yang ideal harus memiliki life skill dan kemampuan adaptasi yang kuat. Program Sociopreneur Camp ini tidak hanya memberi ruang diskusi akademik, tetapi juga mengajak mahasiswa turun langsung ke lapangan. “Sociopreneur Camp mengajarkan aktivis mahasiswa untuk membangun bisnis dengan basis dampak yang kuat ke masyarakat,” bebernya.
Program yang diikuti oleh 25 aktivis mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Jawa Timur ini memiliki dua program unggulan, yakni sesi On-Class dan On-Field. Pada sesi On-Class, peserta Sociopreneur Camp diberi wawasan teoritis dalam menjadi seorang sociopreneur oleh akademisi dan praktisi. ”Sesi ini dihadirkan dalam rangka memperkuat fundamental para aktivis mahasiswa sebelum turun ke lapangan,” jelas lelaki berkacamata tersebut.
Sesi On Field Sociopreneur Camp 2025 ke BUMDes yang ada di Batu, Jawa Timur
Setelah mendapatkan materi fundamental yang kuat, para peserta Sociopreneur Camp kemudian diajak untuk mengikuti sesi On-Field. Pada sesi tersebut, peserta melakukan turun lapangan langsung ke masyarakat, khususnya ke badan usaha miliki desa (BUMDes) yang membutuhkan bantuan dalam mengembangkan bisnis mereka. “Tahun ini, kami mengajak para peserta untuk terjun langsung ke BUMDes yang ada di Batu,” terang dosen Departemen Manajemen Bisnis ITS.
Dengan adanya program Sociopreneur Camp ini secara rutin setiap tahun, Arman berharap ITS sebagai pionir dari program tersebut dapat melahirkan aktivis mahasiwa yang berdampak bagi masyarakat. Selain itu, ia berharap juga untuk tahun depan, Sociopreneur Camp dapat mengajak peserta aktivis mahasiswa lainnya yang di luar Jawa Timur. “Saya rasa program ini siap untuk dimanfaatkan oleh mahasiswa kampus lain,” tandasnya dengan percaya diri. (*)
Kampus ITS, ITS News — Dalam rangka memperingati HUT ke-26 Dharma Wanita Persatuan (DWP) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus melanggengkan perannya dalam upaya penyelamatan iklim. Kali ini,
Kampus ITS, ITS News — Dalam rangka memperkuat aktivis mahasiswa menjadi pemimpin bisnis di masa depan, Institut Teknologi Sepuluh
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan pendidikan tinggi yang inklusif.


