Rektor ITS Prof Ir Bambang Pramujati ST MScEng PhD saat memberikan sambutan dalam acara Leadership Learning Series di di Auditorium Research Center ITS
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berupaya untuk senantiasa meningkatkan mutu pelayanan terhadap sivitas dan pihak eksternal, termasuk mitra kerja. Komitmen tersebut ditunjukkan lewat pembelajaran kepemimpinan terkait manajemen risiko dari berbagai lini pada gelaran Leadership Learning Series #2 di Auditorium Research Center ITS.
Rektor ITS Prof Ir Bambang Pramujati ST MScEng PhD menyampaikan bahwa sivitas akademika ITS harus memiliki keterampilan perencanaan jangka panjang untuk menghadapi tantangan di masa depan. Untuk itu, pemahaman terkait manajemen risiko menjadi suatu hal yang penting untuk meminimalkan dampak yang dapat menghambat visi organisasi. “Pelatihan ini menjadi langkah strategis untuk meningkatkan efektivitas kinerja institusi secara menyeluruh,” ungkapnya.
Pada sesi materi Enterprise Risk Management (ERM) di Perguruan Tinggi, Staf Ahli Manajemen Risiko Universitas Indonesia (UI) Nyoto Asgard SE MSi ERMAP CROP memberikan pemaparan. Nyoto menyebut bahwa manajemen risiko merupakan langkah preventif terhadap dampak buruk di masa depan. “Risiko tidak dipandang sebagai suatu hal yang menakutkan, tetapi sarana evaluasi untuk mencapai tujuan bersama” ujarnya.
Dalam mengoptimalkan pengelolaan risiko, imbuh Nyoto, konsep ERM berguna untuk memahami kemungkinan dampak yang muncul dari berbagai risiko. Konsep ini diawali dengan proses identifikasi terhadap risiko yang dapat memengaruhi keberlanjutan institusi. Selanjutnya, analisis risiko dilakukan guna menilai tingkat kemungkinan dan dampak dari tiap risiko yang ada.
Nyoto Asgard SE MSi ERMAP CROP saat menjelaskan mengenai Enterprise Risk Management (ERM) dalam manajemen risiko
Kepala Bagian Manajemen Risiko UI tersebut menyatakan bahwa evaluasi risiko diperlukan untuk menentukan prioritas mitigasi dan strategi pengendalian yang tepat. Kemudian, hasil evaluasi digambarkan dalam peta risiko untuk mengetahui tingkat masing-masing risiko berdasarkan dampak yang ditimbulkan.”Pengukuran dampak risiko juga penting untuk memantau secara berkala terhadap upaya mitigas risiko yang telah dilakukan,” tambahnya.
Upaya manajemen risiko, lanjut Nyoto, setiap lini dalam organisasi harus bersinergi dengan membagi tugas ke dalam tiga lini utama. Rektor beserta jajaran menjadi lini pertama yang memegang peran utama dalam mengidentifikasi dan mengelola risiko. Lini kedua dijalankan oleh unit manajemen risiko untuk memantau kegiatan institusi, sementara lini ketiga adalah adanya audit internal sebagai lembaga penilai independen.
Pemahaman terkait manajemen risiko ini semakin menunjukkan komitmen ITS dalam memastikan proses pendidikan berjalan konsisten dan adaptif yang mendukung poin ke-4 Sustainable Development Goals (SDGs) tentang pendidikan berkualitas. Selain itu, upaya untuk mewujudkan organisasi yang tangguh dan adaptif ini menjadi upaya untuk mencapai poin ke-16 tentang perdamaian, keadilan, dan kelembagaan yang tangguh. (*)
Reporter: Hani Aqilah Safitri
Redaktur: Mohammad Febryan Khamim
Madiun, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melalui Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) melaksanakan rangkaian program pemberdayaan
Kampus ITS, ITS News — Dalam rangka memperingati HUT ke-26 Dharma Wanita Persatuan (DWP) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus melanggengkan perannya dalam upaya penyelamatan iklim. Kali ini,
Kampus ITS, ITS News — Dalam rangka memperkuat aktivis mahasiswa menjadi pemimpin bisnis di masa depan, Institut Teknologi Sepuluh

