(dari kanan) Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas, Rektor ITS Prof Dr (HC) Ir Bambang Pramujati ST MSc Eng PhD, beserta jajaran PTFI dan ITS pada pembukaan acara Kuliah Tamu Prodi Teknik Pertambangan ITS di Grha Sepuluh Nopember
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus berupaya mendukung sektor pertambangan Indonesia yang berkelanjutan. Langkah ini tercermin lewat kuliah tamu yang diselenggarakan oleh Program Studi (Prodi) Teknik Pertambangan ITS bersama PT Freeport Indonesia (PTFI), Rabu (12/11).
Bertempat di Grha Sepuluh Nopember, Rektor ITS Prof Dr (HC) Ir Bambang Pramujati ST MScEng PhD menyambut hangat kolaborasi antara ITS dengan PTFI ini. Bambang mengapresiasi kehadiran PTFI di Kampus Pahlawan untuk memberikan wawasan praktis dari mahasiswa mengenai pertambangan bawah permukaan. “Sehingga sivitas akademika ITS dapat melihat implementasi nyata serta perspektif dari industri mengenai tambang di tanah air,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Bambang menyampaikan, kerja sama dengan PTFI akan terus diperkuat melalui berbagai program akademik dan riset terapan. Terlebih, saat ini ITS sudah memiliki Prodi Teknik Pertambangan yang siap berkontribusi untuk pertambangan nasional yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Melalui kegiatan ini, ITS turut berperan dalam mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-4, yakni pendidikan bermutu dan ke-9, yakni infrastruktur, industri, dan inovasi.
Rektor ITS Prof Dr (HC) Ir Bambang Pramujati ST MSc Eng PhD ketika memberikan sambutan pada seluruh perwakilan PT Freeport Indonesia dalam acara kuliah tamu
Menjadi pembicara dalam kuliah tamu ini, Presiden Direktur PTFI Tony Wenas memaparkan langsung gambaran kegiatan pertambangan PTFI dari hulu ke hilir. Tak hanya itu, Tony juga membeberkan upaya pengelolaan lingkungan dalam setiap aktivitas pertambangan PTFI. Berbagai upaya dilakukan perusahaan seperti pengelolaan tailing, overburden, serta reklamasi lahan yang telah mencapai ratusan hektar. Selain itu, program reduce, reuse, recycle (3R) PTFI juga mengelola limbah.
Dalam menjalankan aktivitas pertambangan, Tony membagikan, PTFI memiliki Wilayah Ijin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) seluas 9.946 hektar di Pulau Papua. Terdapat pula wilayah penunjang operasional seluas 116.783 hektar. Dengan demikian, Pemerintah Republik Indonesia berhak atas 51,24 persen saham PTFI sejak divestasi pada 2018. “Divestasi ini merupakan langkah penting dalam upaya peningkatan kemandirian dan nilai tambah industri pertambangan nasional,” ujarnya.
Rektor ITS Prof Dr (HC) Ir Bambang Pramujati ST MSc Eng PhD (kiri) dan Presiden Direktur PTFI Tony Wenas (kanan) dalam prosesi penyerahan cenderamata usai acara kuliah tamu
Secara finansial, alumnus Universitas Indonesia ini menyebut keuntungan dari kegiatan PTFI kini banyak mengalir kepada negara dalam bentuk pajak, dividen, dan penerimaan negara bukan pajak. Tak hanya itu, total penerimaan negara mencapai sekitar 14,5 miliar USD sejak tahun 2019 hingga 2024. “Jumlah tersebut tiga kali lipat lebih banyak dibandingkan porsi penerimaan Freeport-McMoRan (FCX),” bebernya.
Di sisi lain, Tony juga menjelaskan bahwa kehadiran PTFI membawa dampak sosial yang luas, khususnya di wilayah Papua. Melalui Institut Pertambangan Nemangkawi (IPN), PTFI aktif meningkatkan kapasitas sumber daya manusia lokal lewat berbagai program pelatihan vokasi. Di mana sebanyak 92 persen peserta yang diterima merupakan orang asli Papua. “Langkah ini diambil agar kebermanfaatan yang dirasakan semakin merata ke semua kalangan,” pungkas Tony. (*)
Reporter: Putu Calista Arthanti Dewi
Redaktur: Shafa Annisa Ramadhani
Madiun, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melalui Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) melaksanakan rangkaian program pemberdayaan
Kampus ITS, ITS News — Dalam rangka memperingati HUT ke-26 Dharma Wanita Persatuan (DWP) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus melanggengkan perannya dalam upaya penyelamatan iklim. Kali ini,
Kampus ITS, ITS News — Dalam rangka memperkuat aktivis mahasiswa menjadi pemimpin bisnis di masa depan, Institut Teknologi Sepuluh


