ITS News

Jumat, 05 Desember 2025
10 November 2025, 14:11

Doktor ITS Kembangkan Sistem Pendukung Keputusan High Ground

Oleh : itsfal | | Source : ITS Online
Gambar Dr Benazir Imam Arif Muttaqin ST MT ketika memaparkan disertasinya DSS High Ground dalam Sidang Terbuka Doktor Departemen Teknik Sistem dan Industri ITS

Dr Benazir Imam Arif Muttaqin ST MT ketika memaparkan disertasinya DSS High Ground dalam Sidang Terbuka Doktor Departemen Teknik Sistem dan Industri ITS

Kampus ITS, ITS News — Dalam mendukung hilirisasi nikel, proses eksplorasi perlu dikendalikan sejak tahap awal. Mendukung hal ini, Doktor Departemen Teknik Sistem dan Industri (DTSI) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Dr Benazir Imam Arif Muttaqin ST MT mengembangkan decision support system (DSS) High Ground.

Benazir menjelaskan bahwa risetnya didasari oleh status Indonesia sebagai negara dengan total cadangan bijih nikel terbesar di dunia, yakni hingga 40 persen dari total cadangan. Nikel sendiri sangat bermanfaat untuk teknologi energi berkelanjutan yang tengah digencarkan saat ini. “Namun, perdebatan seputar penambangan nikel masih sering terjadi,” terangnya.

Berangkat dari hal tersebut, dosen Telkom University Surabaya ini mengembangkan sistem pengambilan keputusan dalam proses penambangan nikel. Sistem yang disebut DSS High Ground tersebut bertujuan untuk menjembatani kepentingan ekonomi dengan keberlanjutan lingkungan dan sosial. “DSS High Ground memadukan model penentuan cut-off grade dan perencanaan lokasi tambang,” beber Benazir. 

Lebih dalam, ia menjelaskan bahwa cut-off grade adalah kadar terendah suatu mineral sebagai cadangan ekonomis untuk ditambang dan diproses. Pemilihan cut-off grade yang optimal sangat penting untuk mencapai keseimbangan antara profitabilitas, efisiensi operasi, dan pemanfaatan sumber daya. Meskipun demikian, model penentuan nilai cut-off grade yang ada saat ini memiliki asumsi, batasan, dan prosedur solusi yang spesifik pada sistem tertentu. 

Gambar Dr Benazir Imam Arif Muttaqin ST MT usai memaparkan disertasinya mengenai model penentuan nilai cut-off grade dan penentuan lokasi tambang dalam Sidang Tertutup Doktor Departemen Teknik Sistem dan Industri ITS

Dr Benazir Imam Arif Muttaqin ST MT usai memaparkan disertasinya mengenai model penentuan nilai cut-off grade dan penentuan lokasi tambang dalam Sidang Tertutup Doktor Departemen Teknik Sistem dan Industri ITS

Meninjau hal tersebut, Benazir mengembangkan modelnya dengan melonggarkan sejumlah asumsi berdasarkan celah antara fenomena dan literatur yang ada. Ia merancang model penentuan nilai cut-off grade yang unggul dengan memperhitungkan fluktuasi dan ketidakpastian harga jual nikel. Hasilnya, nilai cut-off grade akan lebih adaptif dan tahan terhadap penyimpangan nilai (robust). “Industri akan lebih siap pada berbagai kemungkinan kondisi nyata di lapangan,” ujar lelaki asal Solo ini.

Di samping penentuan nilai cut-off grade, alumnus Universitas Sebelas Maret (UNS) ini mengungkapkan bahwa DSS High Ground juga memadukan model perencanaan lokasi tambang.  Model yang mengacu pada prinsip pertambangan berkelanjutan ini dikembangkan dengan mengombinasikan dua metode sistem pengambilan keputusan. Kedua metode tersebut adalah Step Method dan Multi-Attribute Utility Theory (MAUT).

Hasilnya, ujar Benazir, DSS High Ground mampu mengoptimalkan penentuan kebijakan dan keputusan terkait. Selain itu, sistem ini juga dapat diaplikasikan secara modular dan interaktif. “Melalui sistem ini, pengguna dapat melakukan simulasi harga, optimasi cut-off grade, serta pemilihan lokasi tambang,” jelasnya.

Gambar Dr Benazir Imam Arif Muttaqin ST MT bersama keluarga usai resmi dinyatakan lulus meraih gelar doktor dari Departemen Teknik Sistem dan Industri ITSDr Benazir Imam Arif Muttaqin ST MT bersama keluarga usai resmi dinyatakan lulus meraih gelar doktor dari Departemen Teknik Sistem dan Industri ITS

Nama DSS High Ground sendiri, ujar Benazir, diambil dari filosofi posisi yang lebih tinggi atau ketinggian alami sebelum penambangan. Seperti makna namanya, ia berharap agar sistem ini memberikan pandangan luas dalam pengambilan keputusan di penambangan nikel. “Sehingga DSS High Ground ini dapat mendukung industri pertambangan yang berkelanjutan,” tutur lelaki berkacamata ini penuh harap.

Melalui risetnya, Benazir berhasil mengintegrasikan berbagai aspek kehidupan untuk mendukung proses penambangan yang berkelanjutan. Aksi ini turut mendukung kehidupan yang lebih baik melalui pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Poin yang didukung yakni poin ke-9 tentang industri, inovasi, dan infrastruktur serta poin ke-11 tentang kota dan pemukiman yang berkelanjutan. (*)

 

Reporter: Ahmad Naufal Ilham
Redaktur: Aghnia Tias Salsabila

Berita Terkait