ITS News

Sabtu, 06 Desember 2025
03 November 2025, 11:11

Berdayakan Pendidikan Energi, Mahasiswa ITS Gagas Maket Interaktif Panas Bumi

Oleh : indahts | | Source : -

Putri Mulia Hafiy Dzikrullah bersama karya maket edukatif sederhana yang digagasnya untuk pengenalan proses pemanfaatan energi panas bumi

Tasikmalaya, ITS News – Kepedulian terhadap literasi energi baru terbarukan (EBT) mendorong Putri Mulia Hafiy Dzikrullah, mahasiswi Departemen Teknik Kimia Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), untuk melahirkan inovasi edukatif. Melalui kegiatan bertajuk Geothermal Goes to School di Tasikmalaya, mahasiswa semester tujuh ini mengembangkan maket 3D interaktif yang berhasil mengenalkan proses pemanfaatan energi panas bumi kepada siswa sekolah dasar (SD) di sekitar wilayah kerja PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Area Karaha.

Saat ini, gadis yang akrab disapa Fide tersbebut tengah menjalani program magang konversi SKS selama empat bulan di PGE Area Karaha. Ketertarikannya yang mendalam pada pengembangan energi terbarukan memotivasinya untuk tidak hanya fokus belajar di lapangan, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat sekitar. “Sejak awal saya bertanya pada diri sendiri, apa hal kecil yang bisa saya lakukan agar keberadaan energi panas bumi bisa lebih dipahami oleh masyarakat,” ungkap Fide.

Dari hasil interaksi dengan warga setempat, terutama guru dan siswa SD, Fide menyadari bahwa pemahaman mengenai energi panas bumi masih sangat terbatas. Kondisi inilah yang menginspirasinya untuk menghadirkan solusi edukatif guna menjembatani kesenjangan informasi tersebut.

Putri Mulia Hafiy Dzikrullah (kanan) membantu salah satu siswi untuk mencoba eksperimennya dan menjelaskan dengan bahasanya sendiri

Berbekal pengalaman dari mata kuliah Proyek Inovasi 3 di ITS, Fide kemudian merancang sebuah maket pembelajaran sederhana. Maket tersebut secara visual menggambarkan proses perubahan energi panas bumi menjadi listrik. Dalam simulasi, air panas dari dalam bumi diubah menjadi uap, dialirkan menuju separator, kemudian menggerakkan mini turbin yang terhubung dengan motor DC sebagai simulasi generator hingga mampu menyalakan lampu LED.

Lebih inovatif lagi, Fide menambahkan sensor pengukur kecepatan putaran turbin (RPM) pada maketnya. Inklusi sensor ini memungkinkan siswa untuk memahami secara langsung dan kuantitatif hubungan antara energi panas yang dihasilkan dan energi listrik yang dibangkitkan. Inovasi ini mendapat dukungan penuh dari pembimbing lapangan magang, Muhammad Sabdian Harwanda, yang turut memfasilitasi kegiatan edukatif tersebut.

Putri Mulia Hafiy Dzikrullah (tengah) menyerahkan maket edukatif karyanya kepada perwakilan SDN 1 Dirgahayu Tasikmalaya didampingi Pembimbing lapangan magang sekaligus operator di Pertamina Geothermal Energy Area Karaha Muhammad Sabdian Harwandah (kanan)

Kegiatan yang dilaksanakan di SDN Dirgahayu 1 Tasikmalaya ini melibatkan siswa kelas 5 dan 6 SD. Fide bertindak sebagai Project Leader dan inisiator utama, dibantu oleh rekan-rekan mahasiswa magang lainnya dari PGE Area Karaha. Selain sesi pemaparan materi, para siswa diajak melakukan eksperimen langsung menggunakan maket karya Fide.

Suasana kegiatan berlangsung interaktif dan menyenangkan. Banyak siswa yang menunjukkan antusiasme tinggi, berlomba mencoba simulasi maket serta mengajukan berbagai pertanyaan tentang cara kerja energi panas bumi yang beroperasi di daerah mereka.

Para siswa dan guru di SDN Dirgahayu 1 Tasikmalaya usai mengikuti kegiatan Geothermal Goes to School

Melalui inovasi sederhana ini, Fide berharap kegiatan tersebut dapat meningkatkan kesadaran generasi muda terhadap potensi energi terbarukan di daerahnya. “Karena mereka adalah putra-putri daerah, maka merekalah yang suatu hari nanti akan membawa inovasi untuk mengembangkan potensi wilayahnya sendiri, terutama di bidang energi panas bumi,” pungkas Fide.

Inovasi yang diinisiasi oleh mahasiswa ITS ini tidak hanya menjadi bentuk implementasi pembelajaran di dunia industri, tetapi juga bukti nyata bahwa semangat advancing humanity dapat diwujudkan melalui kontribusi langsung bagi masyarakat dan lingkungan. Kegiatan ini secara langsung juga mendukung dua poin penting dalam Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu SDG 4 tentang Pendidikan Berkualitas, serta SDG 7 tentang Energi Bersih dan Terjangkau. (*)

Berita Terkait