ITS News

Jumat, 05 Desember 2025
15 Oktober 2025, 13:10

Profesor ITS Berinovasi untuk Menyederhanakan Sistem Kontrol Industri yang Rumit

Oleh : itsannn | | Source : ITS Online
Prof Dr (HC) Ir Bambang Pramujati ST MSc Eng PhD saat menyampaikan orasi ilmiahnya pada prosesi pengukuhan profesor di Grha Sepuluh Nopember ITS

Prof Dr (HC) Ir Bambang Pramujati ST MSc Eng PhD saat menyampaikan orasi ilmiahnya pada prosesi pengukuhan profesor di Grha Sepuluh Nopember ITS

Kampus ITS, ITS News — Di tengah kerumitan sistem industri modern, seringkali solusi terbaik datang dari gagasan yang menyederhanakan. Hal inilah yang menjadi inti dari pemikiran yang disampaikan oleh Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Prof Dr (HC) Ir Bambang Pramujati ST MSc Eng PhD dalam orasi ilmiah pengukuhannya sebagai Profesor ke-232.

Dalam paparannya, Bambang memperkenalkan sebuah pendekatan yang membuat sistem kontrol canggih bernama Model Predictive Control (MPC) menjadi lebih mudah diterapkan di dunia industri. Menurutnya, jantung dari era Industri 4.0 adalah sistem kontrol otomasi. Selama ini, banyak industri bergantung pada sistem kontrol konvensional Proportional Integral Derivative (PID). “Sistem PID ini sederhana dan andal untuk banyak hal, namun seringkali kewalahan saat menghadapi proses industri modern yang sangat kompleks, memiliki banyak variabel yang saling terkait, dan sering berubah-ubah,” jelas Bambang.

Salah satu robot yang menjadi hasil kolaborasi riset multidisiplin yang menunjukkan ilmu rekayasa kontrol dan robotika dapat memberikan solusi nyata

Salah satu robot yang menjadi hasil kolaborasi riset multidisiplin yang menunjukkan ilmu rekayasa kontrol dan robotika dapat memberikan solusi nyata

Untuk mengatasi tantangan itu, hadirlah MPC sebagai solusi yang lebih cerdas. Berbeda dengan PID yang hanya bereaksi terhadap kondisi saat ini, MPC mampu memprediksi apa yang akan terjadi di masa depan. “Analogi sederhananya, MPC ini seperti seorang pecatur andal yang memikirkan beberapa langkah ke depan sebelum mengambil keputusan,” ujarnya.

Kemampuan ‘melihat ke depan’ ini membuat MPC sangat unggul untuk proses yang rumit, seperti di industri manufaktur presisi, energi, hingga robotika. Namun, di balik keunggulannya, MPC memiliki tantangan besar yakni proses penyetelan atau tuning parameternya sangat kompleks, memakan waktu, dan membutuhkan keahlian mendalam.

Penyerahan sertifikat pengukuhan profesor oleh Ketua Dewan Profesor ITS Prof Dr Ir Imam Robandi MT (kiri) kepada Prof Dr (HC) Ir Bambang Pramujati ST MScEng PhD

Penyerahan sertifikat pengukuhan profesor oleh Ketua Dewan Profesor ITS Prof Dr Ir Imam Robandi MT (kiri) kepada Prof Dr (HC) Ir Bambang Pramujati ST MScEng PhD

Di sinilah letak kontribusi utama penelitian Bambang. Ia berhasil mengembangkan sebuah strategi penalaan baru yang lebih sistematis dengan menggunakan konsep shifting factor. Metode ini secara mendasar menyederhanakan proses penyetelan yang rumit, menjadikannya jauh lebih cepat dan efisien untuk diterapkan di lapangan tanpa memerlukan perhitungan yang berat. “Tujuannya agar teknologi canggih ini tidak hanya berhenti di teori, tetapi benar-benar praktis dan bisa diandalkan oleh industri,” tegasnya.

Manfaat dari inovasi ini sudah terlihat dalam berbagai penerapan nyata. Dalam proses manufaktur presisi seperti injection molding, sistem kontrol yang dikembangkan mampu meningkatkan kualitas produk dan mengurangi angka kegagalan produksi. Di dunia robotika, pendekatannya diterapkan untuk membuat robot bergerak lebih cepat dan efisien dengan tetap menjaga stabilitas, termasuk untuk sistem pertahanan.

Bagi Guru Besar Departemen Teknik Mesin ITS ini, penelitian ini lebih dari sekadar pencapaian akademis. Ia berharap inovasi di bidang sistem kontrol ini dapat terus dikembangkan dan diadopsi secara luas. “Pada akhirnya, tujuan kita adalah mendukung kemandirian teknologi bangsa, meningkatkan daya saing industri nasional, dan memberikan manfaat nyata bagi kualitas hidup masyarakat,” pungkasnya.

Penelitian yang diusung dalam orasi ilmiah Rektor ke-13 ITS ini turut mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Khususnya untuk poin ke-8 tentang Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, serta poin ke-9 tentang Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. (HUMAS ITS)

 

Reporter: Muhammad Rafi Ardiansyah

Berita Terkait