ITS News

Jumat, 05 Desember 2025
01 Desember 2025, 11:12

ITS Beri Edukasi dan Pemeriksaan Kanker Payudara Gratis

Oleh : itsfal | | Source : ITS Online
Gambar Mahasiswa Prodi Kedokteran ITS ketika menjalankan pemeriksaan tekanan darah dan kadar gula kepada peserta kegiatan ROSE: Raise Our Awareness for Breast Cancer

Mahasiswa Prodi Kedokteran ITS ketika melakukan pemeriksaan tekanan darah dan kadar gula kepada peserta kegiatan ROSE: Raise Our Awareness for Breast Cancer sebelum menjalankan pemeriksaan dini kanker payudara

Kampus ITS, ITS News — Perkuat kesadaran diri masyarakat di bidang kesehatan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menggelar edukasi dan pemeriksaan dini kanker payudara. Melalui Fakultas Kedokteran dan Kesehatan (FKK) ITS, kegiatan bertajuk ROSE: Raise Our Awareness for Breast Cancer ini sukses digelar di Medical Center ITS, Sabtu (29/11).

Ketua Tim Pengabdian Masyarakat FKK ITS dr Erna Furaidah SpRad menuturkan, kegiatan ini menjadi wadah edukasi kanker payudara bagi wanita berusia 40 tahun ke atas. Melalui edukasi tersebut, diharapkan kewaspadaan terhadap kanker payudara dapat meningkat. “Selain edukasi, kegiatan ini juga menyediakan layanan berupa pemeriksaan ultrasonografi (USG) secara gratis,” tambahnya.

Dosen Program Studi (Prodi) Kedokteran ITS itu menjelaskan bahwa aksi ini merupakan bentuk implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni pengabdian masyarakat. Selain itu, gelaran ini turut memperkuat Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-3 tentang kehidupan sehat dan berkelanjutan. “Semoga kegiatan penuh manfaat ini dapat terus terlaksana dan menjadi jembatan edukasi bagi masyarakat luas,” harap Erna.

Gambar Ketua Tim Pengabdian Masyarakat FKK ITS dr Erna Furaidah SpRad ketika memberikan sambutan dalam kegiatan penyuluhan kanker payudara ROSE: Raise Our Awareness for Breast Cancer

Ketua Tim Pengabdian Masyarakat FKK ITS dr Erna Furaidah SpRad ketika memberikan sambutan dalam kegiatan penyuluhan kanker payudara ROSE: Raise Our Awareness for Breast Cancer

Di sisi lain, melalui sesi edukasi, Dosen Prodi Kedokteran ITS dr Ivor Wiguna Hartanto Wilopo SpB FINACS menekankan bahwa pemeriksaan dini kanker payudara merupakan hal yang sangat penting. Hal ini karena kanker payudara menjadi jenis kanker yang paling banyak diderita masyarakat Indonesia. “Semakin dini penemuan kondisi kanker maka semakin tinggi keberhasilan penanganan,” jelasnya.

Ivor memaparkan, pemeriksaan dini kanker payudara dapat dilakukan secara mandiri maupun dengan bantuan tenaga kesehatan. Pemeriksaan mandiri dijalankan dengan proses melihat dan meraba yang dinamakan periksa payudara sendiri (SADARI). Melalui proses ini, dapat diketahui benjolan, perubahan, dan rasa nyeri pada payudara yang menjadi indikasi adanya tumor atau kanker.

Gambar Dosen Prodi Kedokteran ITS dr Ivor Wiguna Hartanto Wilopo SpB FINACS ketika memberikan edukasi pemeriksaan dini kanker payudara dalam kegiatan ROSE: Raise Our Awareness for Breast Cancer

Dosen Prodi Kedokteran ITS dr Ivor Wiguna Hartanto Wilopo SpB FINACS ketika memberikan edukasi pemeriksaan dini kanker payudara

Lebih rinci, Ivor menjabarkan, proses SADARI dilakukan dengan memperhatikan payudara melalui cermin dibarengi gerakan tangan ke atas dan di pinggang serta posisi badan menunduk. Setelah itu, dapat dilakukan proses meraba payudara dalam posisi berdiri dan terlentang. “SADARI dapat dilakukan secara rutin setiap masa menstruasi atau setiap bulan,” ungkap dokter spesialis bedah tersebut.

Untuk mengonfirmasi hasil pemeriksaan mandiri melalui SADARI, dapat dilakukan pemeriksaan payudara klinis (SADANIS). Alumnus Universitas Hang Tuah itu mengatakan, proses ini dilakukan oleh dokter dan tenaga kesehatan yang sudah ahli. Pemeriksaan lanjutan dilakukan melalui tahap meraba dan diperkuat dengan memanfaatkan teknologi USG.

Ivor mengajak masyarakat untuk tidak takut dalam melakukan pemeriksaan kanker payudara sejak dini. Identifikasi yang lebih cepat akan memberikan jawaban dan penanganan kesehatan yang tepat. “Maka dari itu, penting untuk meningkatkan kepedulian dan kewaspadaan kanker payudara terhadap diri sendiri maupun orang lain,” pungkasnya. (*)

 

Reporter: Ahmad Naufal Ilham
Redaktur: Aghnia Tias Salsabila

Berita Terkait