Dr Lahar Baliwangi ST MEng saat membawakan topik Process Designing Safety saat kuliah tamu
Kampus ITS, ITS News —Departemen Teknik Sistem Perkapalan (DTSP) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) gelar kuliah tamu bahas keselamatan kerja dan proyek Engineering, Procurement, and Construction (EPC). Kegiatan ini berkolaborasi dengan alumni Laboratorium Reliability, Availability, Management, and Safety (RAMS) DTSP ITS, Jumat (4/7).
Mengawali kuliah tamu, Senior Profesional Process Safety Engineer Proyek Masela Abadi Dr Lahar Baliwangi ST MEng memaparkan pentingnya Fire and Explosion Risk Assessment (FERA) dalam industri. FERA merupakan proses identifikasi, menilai, dan mengelola potensi risiko kebakaran di fasilitas industri. “Adanya FERA di lingkungan industri dapat menjamin keselamatan pekerja dan tata letak fasilitas yang aman,” jelasnya.
Lebih lanjut, Lulusan DTSP ITS 1995 ini menjelaskan bahwa FERA dapat menjadi pertimbangan untuk menilai jalur evakuasi, sistem survival darurat, risiko bangunan, dan risiko kuantitatif. “Upaya merealisasikan keselamatan kerja tersebut juga berkolaborasi dengan ahli di bidang sipil dan mekanikal untuk menciptakan lingkungan industri yang kondusif,” ujar Lahar.
Kepala Manajemen Proyek PT Tripatra Engineers and Constructors Rusmanto saat membahas proyek Engineering, Procurement, and Construction (EPC) di dunia industri
Sementara itu, Kepala Manajemen Proyek PT Tripatra Engineers and Constructors Rusmanto menekankan pentingnya penerapan keselamatan kerja ada pada proyek EPC. Alumnus DTSP ITS 2007 tersebut menjelaskan proyek EPC merupakan model proyek konstruksi di mana kontraktor bertanggung jawab penuh atas seluruh siklus proyek. “Mulai dari desain, pengadaan material, hingga konstruksi dan penyelesaian,” tegasnya.
Lebih rinci, Rusmanto memaparkan proses engineering dalam proyek EPC meliputi perjanjian lisensi, pemodelan struktur, dan keselamatan proses. Selanjutnya, proses procurement terdiri atas pengadaan material, manajemen logistik, dan muatan lokal. Terakhir, proses construction mencakup persiapan lokasi, pekerjaan struktur, dan pengujian konstruksi. “Selain itu, terdapat proyeksi tiga dimensi dalam EPC untuk menganalisis proses keselamatan kerja,” imbuhnya.
Pimpinan dari Safety, Health, and Environment (SHE) Governance Discipline Tripatra Alfian Wahyu Utama saat membawakan materi implementasi prosedur keselamatan kerja pada kuliah tamu
Pertegas prosedur keselamatan kerja, Pimpinan Safety, Health, and Environment (SHE) Governance Discipline Tripatra Alfian Wahyu Utama menjabarkan risiko proyek yang meliputi potensi kecelakaan, penundaan, atau kerugian yang terjadi selama aktivitas proyek. “Untuk meminimalkan risiko tersebut, diterapkan prosedur penilaian risiko terhadap manusia yang wajib diikuti seluruh pekerja,” jelas Alfian.
Melalui prosedur itu, Alfian menyatakan tim SHE membagi risiko proyek ke dalam beberapa fase. Mulai dari fase prakonstruksi dan pekerjaan sipil yang meliputi kegiatan antarmuka manusia dengan mesin dan fase commissioning operation yang memiliki risiko kecelakaan tinggi. “Setiap proyek harus memiliki SHE policy karena hal tersebut merupakan bentuk komitmen terhadap implementasi keselamatan kerja di lapangan,” tegasnya.
Menutup kuliah tamu, Rusmanto berharap bahwa setiap proyek yang berisiko harus menerapkan prosedur keselamatan dari tim SHE. Kegiatan ini juga mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-4 tentang pendidikan bermutu dengan mengedukasi mahasiswa tentang keselamatan kerja. (*)
Reporter: Ahmad Husein Al Qomary
Redaktur: Thariq Agfi Hermawan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Nganjuk, ITS News — Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil membangun dan mengimplementasikan Kumbung
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,


