Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berkomitmen untuk untuk mempersiapkan mahasiswa unggul yang siap terjun ke masyarakat. Kali ini, Departemen Teknik Lingkungan ITS mendorong mahasiswa untuk merencanakan dan mempromosikan desain infrastruktur lingkungan di kawasan strategis melalui pameran Envibiton Capstone Design, Kamis (21/12).
Prof Ir Arseto Yekti Bagastyo ST MT MPhil PhD menjelaskan, pameran ini berisikan rancangan perencanaan infrastruktur pada 27 kawasan strategis di Indonesia yang menjadi bagian dari mata kuliah Desain Infrastruktur Lingkungan Berkelanjutan. “Perencanaan tersebut mencangkup pengelolaan air minum, drainase, air limbah, sanitasi persampahan, ruang terbuka hijau, hingga manajemen proyek,” jelas salah satu pengampu mata kuliah ini.
Lulusan doktoral dari University of Queensland, Australia ini menuturkan bahwa tugas Capstone Design disimulasikan untuk menerapkan semua ilmu yang telah dipelajari mahasiswa selama di Departemen Teknik Lingkungan ITS. Hal ini bertujuan agar mahasiswa memahami keterkaitan antara mata kuliah satu dengan lainnya. “Tugas ini seperti muara dari ilmu-ilmu yang didapatkan mahasiswa selama kuliah,” tambahnya.
Dalam tugas ini, Arseto melanjutkan, para mahasiswa ditantang untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur sambil mematuhi standar dan peraturan yang berlaku. Hal ini termasuk aspek-aspek seperti struktur tanah, hidrolika aliran air, hingga Standar Nasional Indonesia (SNI) dan peraturan baku mutu. “Mahasiswa diharapkan dapat menyelesaikan dan menyampaikan permasalahan riil pada masing-masing daerah,” tambahnya.
Pameran ini juga dimeriahkan oleh berbagai alat peraga yang memperlihatkan desain dari setiap kelompok. Mulai dari pemanfaatan Virtual Reality (VR), gim konsol, maket, hingga desain 3D perencanaan wilayah. “Mahasiswa didorong untuk menggunakan kreativitas dan ide sebebas mungkin dalam memaparkan produk yang dibuatnya,” jelasnya.
Arseto mengungkapkan, lewat pameran yang diselenggarakan pertama kali ini, mahasiswa dilatih untuk mengembangkan soft skill yang melibatkan kepercayaan diri dan kemampuan presentasi. “Ketika terjun ke masyarakat, kemampuan ini menjadi salah satu hal yang penting untuk dimiliki,” tambahnya.
Guru besar Departemen Teknik Lingkungan ITS ini berharap, mata kuliah ini dapat menunjukkan bahwasanya permasalahan lingkungan harus dihadapi secara holistik. Ia juga mengungkapkan harapannya untuk membawa langkah awal ini lebih jauh lagi. “Semoga kedepannya dapat semakin berkembang sehingga bisa mengenalkan desain infrastruktur lingkungan berkelanjutan ke masyarakat yang lebih luas,” tutupnya penuh harap. (*)
Reporter: Ricardo Hokky Wibisono
Redaktur: Nurul Lathifah
Kampus ITS, ITS News — Teknologi pascapanen memiliki peranan penting dalam menjaga mutu hasil panen sebelum dipasarkan. Peduli akan
Kampus ITS, ITS News — Dalam misi memperkenalkan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kepada masyarakat umum, setiap tahunnya ITS
Kampus ITS, ITS News — Semakin tingginya kebutuhan listrik rumah tangga menyebabkan perlu adanya inovasi sumber energi terbarukan sebagai
Kampus ITS, ITS News — Kesalahan yang sering terjadi pada optimalisasi sistem mesin menjadi fokus Institut Teknologi Sepuluh Nopember