Kampus ITS, ITS News – Semangat mengabdikan diri kepada Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mendorong Prof Sungging Pintowantoro ST MT PhD Eng mendaftar sebagai Bakal Calon Rektor (Bacarek) ITS periode 2024-2029. Berbekal prestasi, pengalaman kepemimpinan, dan kontribusinya dalam mengatur pertambangan, Sungging bertekad memperbaiki infrastruktur pendidikan dan penelitian di ITS.
Mengenal prestasi Sungging lebih dalam, mantan Kepala Departemen Teknik Material dan Metalurgi ITS ini sedang aktif memimpin Forum Industri Hijau. Selain itu, risetnya yang dilatarbelakangi tuntutan pemilik tambang akibat adanya Undang-Undang Mineral dan Batubara (UU Minerba) telah diapresiasi pemerintah dan akan diterapkan di pertambangan nikel.
Lebih lanjut, dosen yang mendapatkan gelar doktornya di Tohoku University, Jepang ini masih melihat kurangnya kualitas infrastruktur pendidikan dan penelitian di ITS. Pengelolaan infrastruktur masih belum merata dan transparan. Padahal, perguruan tinggi berkewajiban menyediakan infrastruktur yang nyaman. Dengan demikian, pembelajaran dan penelitian akan lebih maksimal sehingga bisa menghasilkan publikasi penelitian yang unggul untuk bangsa.
Kekurangan lain yang ia soroti adalah permasalahan kesenjangan antara dosen dan tendik. Menurutnya, kesejahteraan keduanya harus diupayakan melalui pengelolaan sumber daya dengan mengoptimalkan pendapatan kampus dari segi internal maupun eksternal. “Banyak potensi yang bisa digali dengan baik sehingga jangan sampai ada kesenjangan. Apalagi mahasiswa yang kesulitan biaya pendidikan,” tegasnya.
Dalam menjalankan proses pemilihan rektor, Sungging mengusung enam program pengembangan yang mementingkan kesadaran, keterlibatan semua sivitas akademik, kebangsaan, kolaborasi, kewirausahaan, dan keberlanjutan. Untuk mewujudkan program unggulan tersebut, terdapat banyak aspek yang perlu disoroti. Antara lain adalah perubahan strategi perguruan tinggi, perubahan pengembangan fisik, kebijakan akademik, dan kesejahteraan mahasiswa.
Di antara program yang diusung Sungging, aspek yang diunggulkan adalah kolaborasi dan kewirausahaan yang diikuti dengan evaluasi untuk membawa kesejahteraan. Pasalnya, selama ini ITS telah melakukan program kolaborasi tetapi belum ada evaluasi yang optimal. Untuk itu, aplikasi teori Plan Do Check Action (PDCA) dapat diterapkan untuk memastikan program berjalan optimal. “Khususnya evaluasi pada infrastruktur penunjang pembelajaran dan penelitian,” ucapnya.
Dari berbagai program yang dicanangkan, Sungging menerapkan beberapa indikator keberhasilan. Menurutnya, keberhasilan dari program unggulan dapat dilihat dari segi pendidikan. Mulai dari kecepatan alumni mendapat pekerjaan, peningkatan rangking publikasi, dan peningkatan pendapatan ITS. “Oleh karena itu, kesejahteraan dosen dan tendik nantinya akan selaras meningkat secara kuantitatif,” paparnya.
Bagi Sungging, kesempatan menjadi rektor merupakan pintu awal untuk membantu ITS lebih optimal. Ia akan mewakafkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk kejayaan dan kesejahteraan ITS dan bangsa. Namun, apabila tidak terpilih sebagai rektor, Sungging akan terus berkarya dan mengabdi pada Kampus Pahlawan. “Selebihnya saya akan terus mengabdi dengan menjadi kepala laboratorium, evaluator, dan berkolaborasi dengan industri maupun institusi,” terangnya.
Melalui jargon ITS BISA, Guru Besar Teknik Material dan Metalurgi ini menyampaikan empat harapannya untuk ITS. Ia berharap segenap sivitas akademika ITS menjadi manusia yang bermartabat, mempunyai inovasi yang kuat, mengusung semangat 10 Nopember dan semangat arek Suroboyo, serta adaptif mengikuti perkembangan zaman. (HUMAS ITS)
Reporter: Silvita Pramadani
Redaktur: Nurul Lathifah
Kampus ITS, ITS News — Teknologi pascapanen memiliki peranan penting dalam menjaga mutu hasil panen sebelum dipasarkan. Peduli akan
Kampus ITS, ITS News — Dalam misi memperkenalkan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kepada masyarakat umum, setiap tahunnya ITS
Kampus ITS, ITS News — Semakin tingginya kebutuhan listrik rumah tangga menyebabkan perlu adanya inovasi sumber energi terbarukan sebagai
Kampus ITS, ITS News — Kesalahan yang sering terjadi pada optimalisasi sistem mesin menjadi fokus Institut Teknologi Sepuluh Nopember