ITS News

Senin, 29 April 2024
01 November 2023, 07:11

Prof Dr Tri Arief Sardjono ST MT: Komitmen Wujudkan ITS Menjadi Entrepreneurial University

Oleh : itsfia | | Source : ITS Online
Gambar bakal calon Rektor ITS nomor urut 3

Bakal Calon Rektor ITS periode 2024-2029 nomor urut 3, Prof Dr Tri Arief Sardjono ST MT

Kampus ITS, ITS News — Nama Prof Dr Tri Arief Sardjono ST MT muncul sebagai salah satu Bakal Calon Rektor (Bacarek) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) periode 2023-2029. Guru besar Departemen Teknik Biomedik Fakultas Teknologi Elektro dan Informatika Cerdas (FTEIC) ini berkomitmen memaksimalkan potensi ITS menuju entrepreneurial university melalui berbagai program unggulannya.

Berdedikasi pada pengembangan ilmu pengetahuan untuk kemajuan sosial, Tri Arief memperoleh beberapa penghargaan dari Kementerian Sosial (Kemensos) RI. Salah satunya adalah Penghargaan Pengabdian Luar Biasa atas Keberpihakan Nyata untuk pengembangan mesin cetak braille, pengembangan kapasitas ekonomi daerah 3T, serta pemanfaatan energi alternatif di Papua dan Kalimantan. 

Dedikasi dan kerja kerasnya membuat Dekan Fakultas Teknologi Elektro periode 2017-2019 ini berhasil mengantongi tiga hak paten di bidang inovasi kesehatan, termasuk mesin cetak braille, alat pemulasaraan jenazah, serta anjungan pemeriksaan kesehatan mandiri (APKM). Kepiawaiannya dalam memimpin dibuktikan dengan perolehan Anugerah Kampus Unggulan bagi kampus pimpinannya, Institut Teknologi (IT) Telkom Surabaya yang masih berusia tiga tahun.

Tri Arief menilai bahwa ITS adalah Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH) dengan potensi sumber daya yang luar biasa. Karena itu ITS perlu mengubah pola pikir sebagai sebuah PTN-BH yang mengedepankan budaya unggul dalam prestasi, inovasi, kolaborasi, problem solver, dan pelayanan birokrasi. “Dengan budaya ini, saya yakin ITS bisa berlari dengan cepat,” terangnya.

Tri melanjutkan, penerapan budaya tersebut dapat tercermin melalui upaya memaksimalkan hilirisasi berbagai riset dan inovasi yang ITS miliki. Menurut lelaki kelahiran Surabaya ini, ITS memiliki dosen dan mahasiswa yang cerdas serta mampu memberikan karya inovasi yang berdaya saing. Namun, ia melihat masih banyak karya ITS yang belum dihilirisasi secara massal. “Ini yang perlu kita lakukan, mengetuk pintu dan berkolaborasi dengan berbagai perusahaan,” ungkapnya.

Tak hanya itu, performa berbagai kebijakan di ITS pun menurutnya dapat ditingkatkan mulai dari hal-hal kecil. Seperti kebijakan parkir dan keluar gerbang kampus yang dapat ditingkatkan pelayanannya hingga daya guna berbagai fasilitas di ITS. “Sebenarnya itu tidak sulit, tetapi mengawalinya yang menjadi tantangan,” imbuh sosok yang saat ini masih menjabat sebagai Rektor IT Telkom Surabaya tersebut.

Ibarat menggayung air di sebuah wadah, menjadi pemimpin berarti memasukkan gayung hingga seluruhnya masuk ke permukaan air. Artinya, memaksimalkan segala potensi dan perbaikan yang dapat dilakukan untuk ITS. Bagi Tri Arief, hal ini dapat diukur melalui indikator kinerja yang disesuaikan dengan Rencana Induk Pengembangan (Renip) ITS serta keterlibatannya secara langsung dalam memahami berbagai kondisi yang dirasakan oleh sivitas akademika ITS.

Menurut Bapak dua anak ini, mencalonkan diri sebagai rektor ITS adalah wujud komitmen dan rasa terima kasih kepada ITS yang telah membesarkannya. ITS memerlukan rektor selanjutnya yang dapat mempersatukan seluruh elemen institusi tanpa terkecuali. “Siap berada di depan, di tengah, sekaligus di belakang untuk turut membersamai sivitas akademika dan memberikan yang terbaik,” ungkap alumnus program doktor University of Groningen, Belanda ini.

Hal ini diwujudkan melalui sebuah Jargon B3TA (baca: BETA), yaitu Bersatu padu, Berkinerja, dan Berkelanjutan bersama Tri Arief. Menurutnya, bersatu padu adalah kunci agar seluruh potensi yang dimiliki  ITS dapat memberikan kinerja yang luar biasa dan tumbuh berkelanjutan. 

Jika amanah rektor ini jatuh ke tangannya, Tri Arief berkomitmen untuk menjadi seorang pemimpin yang mampu merangkul dan menyatukan seluruh sivitas akademika ITS. Namun, terpilih atau tidak terpilih menjadi rektor, baginya kesempatan untuk berkontribusi untuk ITS yang lebih baik akan selalu ada. (HUMAS ITS)

 

Reporter: Fathia Rahmanisa
Redaktur: Difa Khoirunisa

Berita Terkait