Kampus ITS, ITS News – Pemanfaatan bonggol pisang dapat memberikan keuntungan ekonomis sekaligus mengurangi limbah yang ada di masyarakat pedesaan. Peluang ini dimanfaatkan oleh tim mahasiswa dalam merancang sebuah ide bisnis untuk memanfaatkan limbah bonggol pisang sebagai bahan dasar bakso.
Umumnya diketahui orang banyak, bakso dikenal sebagai bola-bola yang dibuat dengan bahan dasar daging. Namun, di tangan mahasiswi Departemen Statistika ITS, Linda Dwi Rahmawati, bakso dapat diolah menggunakan bahan yang berbahan dasar tumbuhan. “Dengan begini, target yang didapat bisa dari anak muda dan juga para vegetarian,” kata Linda.
Dalam rancangan bisnis ini, lanjutnya, bisnis yang diberi nama Babopi ini akan dilakukan dengan menggandeng petani pisang. Hal ini dilakukan untuk menyejahterakan perekonomian masyarakat juga. Oleh karena itu, petani pisang tidak hanya mendapat keuntungan dari buahnya tetapi juga dari bonggol pisang.
Keinginan untuk menyejahterakaan petani ini, tambah Linda, berawal dari tempat kelahirannya yang memiliki tanaman pisang melimpah. Sayangnya, bagian bonggol pisang kerap terbuang secara sia-sia. Melihat peluang ini, Linda memanfaatkan bonggol pisang menjadi olahan bakso.
Lebih lanjut, selain dari keuntungan ekonomis, bonggol pisang juga memiliki keunggulan dari sisi nutrisinya. Linda menerangkan, bonggol pisang dapat meningkatkan kekebalan tubuh dan mengandung antibiotik alami. Hal ini didukung dengan kandungan seperti tanin, saponin, flavonoid, serta vitamin A, vitamin B, dan vitamin C. “Sering diabaikan, padahal bonggol pisang memiliki kandungan yang baik untuk tubuh,” tutur mahasiswi Statistika tersebut.
Berkolaborasi dengan rekannya, Anis Aurat Makarim yang tergabung dalam tim Bisme, Linda berhasil meraih Juara Kedua pada lomba Business Model Canvas Entrepreneurshipdays 2022, 11 November lalu. Tak berhenti pada kemenangan kompetisi tersebut, Linda berharap rancangan bisnis ini dapat direalisasikan. “Saya ingin melanjutkan bisnis bakso bonggol dan memberi kebermanfaatan bagi orang lain,” ujarnya.
Dosen pembimbing, Dr Achmad Choiruddin SSi MSc juga turut memberikan dukungan dan rekomendasi kepada Tim Bisme. Menurutnya, kreatifitas anak muda memang bisa berawal dari hal-hal yang kurang lumrah tetapi disulap menjadi bisnis. “Semoga bakso bonggol dapat ditindaklanjuti dengan analisis komprehensif,” harapnya.(*)
Reporter: Silvita Pramadani
Redaktur: Muhammad Miftah Fakhrizal
Kampus ITS, ITS News — Teknologi pascapanen memiliki peranan penting dalam menjaga mutu hasil panen sebelum dipasarkan. Peduli akan
Kampus ITS, ITS News — Dalam misi memperkenalkan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kepada masyarakat umum, setiap tahunnya ITS
Kampus ITS, ITS News — Semakin tingginya kebutuhan listrik rumah tangga menyebabkan perlu adanya inovasi sumber energi terbarukan sebagai
Kampus ITS, ITS News — Kesalahan yang sering terjadi pada optimalisasi sistem mesin menjadi fokus Institut Teknologi Sepuluh Nopember