ITS News

Jumat, 26 April 2024
12 April 2021, 14:04

ITS Bahas Perkembangan Teknologi Fundamental Surveying

Oleh : itsojt | | Source : ITS Online

Peneliti dari Universitas Teknologi Mara, Saifudin Aman Hj Sulaiman saat menyampaikan materi mengenai perkembangan teknologi surveying.

Kampus ITS, ITS News – Dalam proses penyajian peta, efektfitas surveying atau proses pengukuran bentuk permukaan bumi sangat erat kaitannya dengan teknologi yang digunakan. Seiring berkembangnya zaman, teknologi dalam surveying terus berkembang semakin modern. Membahas lebih dalam teknologi yang digunakan dalam surveying, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama Universitas Teknologi Mara menggelar webinar bertajuk Impact of Technology on Modern Land Surveying Technique, Jumat (9/4).

Saifudin Aman Hj Sulaiman, seorang peneliti dari Universitas Teknologi Mara menyebutkan bahwa perkembangan teknologi menyebabkan banyaknya penemuan-penemuan peralatan yang lebih memudahkan pekerjaan petugas survei tanah (surveyor). Dengan peralatan yang lebih mutakhir, pekerjaan surveyor menjadi lebih efisien, terlihat dari minimnya tenaga manusia yang dibutuhkan dalam pengumpulan data dan perhitungan jarak. “Selain itu, waktu yang diperlukan untuk melakukan pengukuran juga lebih cepat,” ujar pria yang akrab disapa Saifudin ini.

Saifudin menyambung, perkembangan teknologi ini dapat terlihat dari peralihan penggunaan kompas yang merupakan alat pertama dalam pemetaan, menjadi teknologi lain seperti global positioning system (GPS). Hal serupa juga terjadi pada bidang lain, seperti ditemukannya electronic distance meter (EDM) dan total station (TS) yang lebih praktis, efisien dan ekonomis dibandingkan metode pengukuran jarak konvensional. “Ditemukan juga TLS (terrrestrial laser scanner, red) dan drone untuk pengumpulan data titik koordinat tiga dimensi yang lebih efektif,” rinci ahli kontrol geodetik tersebut.

Peneliti Universitas Teknologi Mara, Saifudin Aman Hj Sulaiman ketika memperlihatkan contoh perkembangan teknologi dalam surveying.

Lebih lanjut, dosen senior Universitas Teknologi Mara ini menjelaskan, selain peralatan diatas, terdapat juga teknologi lain yang lebih umum digunakan dalam surveying, seperti teodolit, triangulation station, dan calculating machine. Teodolit sendiri merupakan instrumen yang digunakan untuk pengukuran sudut. Sedangkan triangulation station atau titik trigonometri merupakan sebuah titik tetap untuk keperluan navigasi dan survei geodetik. Sementara itu, calculating machine merupakan metode perhitungan yang dapat menentukan posisi dari suatu obyek.

Mokhamad Nur Cahyadi ST MSc PhD, dosen Departemen Teknik Geomatika ITS ketika menjelaskan teknologi pemetaan karya tim ITS.

Berkaitan dengan teknologi dalam surveying, ITS juga memiliki peran tersendiri dalam perkembangannya. Mokhamad Nur Cahyadi ST MSc PhD, dosen Departemen Teknik Geomatika ITS menyebutkan, setidaknya ada empat teknologi yang telah ditawarkan oleh ITS. Pertama, ionospheric anomalies dan tomografi pemodelan tiga dimensi, teknologi yang berperan dalam sistem peringatan dini bencana tsunami. Kedua, sensor fusi GPS-unit pengukuran inersia (IMU) yang menggunakan unscented kalman filter (UKF), teknologi yang dapat menghasilkan estimasi posisi yang baik sehingga dapat diterima aplikasi, seperti navigasi misalnya.

Teknologi berikutnya yaitu global navigation satellite system (GNSS) atau sistem navigasi satelit berbiaya rendah. GNSS yang dihasilkan oleh ITS ini memiliki sejumlah fitur yang menghasilkan tingkat keakuratan mendekati receiver geodetik GNSS pada umumnya. “ITS juga menciptakan aplikasi telemedicine GNSS berbasis daring guna melacak dan mendiagnosis keluhan kesehatan seseorang secara bersamaan,” tutup alumnus Departemen Teknik Geodesi Universität Stuttgart, Jerman tersebut. (*)

Reporter : Zanubiya Arifah Khofsoh

Redaktur : Akhmad Rizqi Shafrizal

Berita Terkait