Suasana pelatihan Budidaya Tanaman Hidroponik kepada warga RW 008 Kelurahan Keputih, Surabaya oleh Tim Abmas dan KKN ITS
Kampus ITS, ITS News – Kondisi pandemi yang berimbas pada sektor pangan, khususnya harga sayur-sayuran, menjadi perhatian khusus bagi sivitas akademika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Menjawab permasalahan tersebut, tim Pengabdian Masyarakat (Abmas) dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ITS melakukan penelitian terkait metode hidroponik yang paling efektif untuk dibagikan kepada masyarakat sekitar.
Selama sebulan lamanya, Prof Dr Fahimah Martak MSi bersama dengan tim, melakukan serangkaian penelitian meliputi pembuatan instalasi hidroponik, proses persemaian, pembuatan pupuk cair, dan variasi penanaman dengan parameter yang berbeda. “Yakni faktor cahaya terhadap kondisi persemaian, penggunaan media semai, faktor air baku dalam pupuk cair, dan faktor media tanam,” ujar guru besar Departemen Kimia, Fakultas Sains dan Analitika Data ITS ini.
Tidak sekadar melakukan penelitian, lanjut Fahimah, diinovasikan pula media semai menggunakan kapas filter aquarium. Keputusan itu diambil lantaran dirasa akan lebih ekonomis ketimbang menggunakan media semai berupa rockwool. “Kapas filter ini punya kemampuan aerasi air tinggi serta lebih tahan terhadap jamur,” tuturnya.
Prof Dr Fahimah Martak MSi (berdiri tengah) saat memaparkan terkait hidroponik kepada warga
Selain itu, pupuk cair untuk hidroponik pun tidak lupa menjadi sorotan Fahimah dan timnya. Ia mencoba berinovasi menggunakan pupuk NPK produksi dalam negeri yang ternyata memiliki kadar kandungan yang baik untuk hidroponik. Pupuk dalam negeri tersebut bisa bersaing dengan kualitas pupuk AB-Mix yang cenderung lebih mahal. “Pupuk dalam negeri ini masih berbentuk padatan, perlu digerus terlebih dahulu agar lebih mudah larut,” imbuhnya.
Semua penelitian itu, lanjut Fahimah, dimaksudkan untuk mencari metode hidroponik terbaik agar bisa diterapkan kepada masyarakat. Untuk itu, tim juga telah menggelar pelatihan bagi warga sekitar. Pelatihan terkait metode hidroponik tersebut untuk mengupas seputar pengetahuan tentang hidroponik. Meliputi cara bercocok tanam, manfaat hidroponik, serta tanaman-tanaman yang cocok untuk hidroponik. “Kali ini kami menyasar warga RW 008 Keputih, Surabaya,” ucapnya.
Proses pemasangan instalasi pipa hidroponik
Dalam pelatihan itu, dikenalkan pula beberapa sistem hidroponik yakni sistem Deep Flow Technique (DFT) dan sistem wick yang memakai botol bekas. “Sistem DFT yang menggunakan pipa itu memiliki hasil yang lebih baik karena sirkulasi oksigen dan zat hara secara terus menerus,” papar Fahimah.
Usai pelatihan, turut dibagikan instalasi pipa hidroponik untuk masing RT yang hadir dan paket hidroponik berupa media semai, pupuk cair, TDS meter, berbagai benih tanaman hidroponik, hingga kain flanel. “Paket ini diberikan untuk menunjang proses kegiatan hidroponik warga”, terang Fahimah.
Tim Abmas ITS untuk Pelatihan Hidroponik bersama warga RW 008 Keputih, Surabaya
Tim yang diketuai oleh Drs Agus Wahyudi MSi ini berharap agar budidaya menggunakan metode hidroponik ini bisa berlanjut, sehingga dapat meningkatkan nilai kampung RW 008 Keputih dalam program Surabaya Smart City yang diadakan oleh Pemerintah Kota Surabaya. “Semoga tercipta kemandirian warga dalam bertanam hidroponik serta diharapkan hasilnya dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan dapur sehari-sehari ataupun dipasarkan guna meningkatkan perekonomian warga,” tandasnya. (ai/HUMAS ITS)
Proses panen sayur hidroponik bersama warga RW 008 Keputih, Surabaya
Kampus ITS, ITS News – Mengabaikan makan pagi atau sarapan sering menjadi persoalan yang dihadapi banyak orang karena kesibukannya, termasuk
Kampus ITS, ITS News – kembali menambah daftar lulusannya yang bergelar doktor. Menariknya, kali ini merupakan pasangan suami istri
Kampus ITS, ITS News – selalu mendukung mahasiswanya untuk mengeskalasikan kemampuan dan keilmuannya. Melalui program Internship+ yang bekerja sama
Pasuruan, ITS News — Kolaborasi pengembangan teknologi antara Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dengan dunia industri dan pemerintah terus