ITS News

Kamis, 16 Mei 2024
01 Desember 2019, 07:12

ITS Dipercaya menjadi Fasilitator Pengayaan Bahasa bagi Penerima Beasiswa LPDP

Oleh : | | Source : ITS Online

Potret bersama (baris kedua, empat dari kanan) Ratna Rintaningrum SS M Ed Ph D dan para peserta program pengayaan bahasa beasiswa LPDP

Kampus ITS, ITS News – Suatu kehormatan besar bagi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Bahasa dan Budaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dalam mengemban amanah dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Republik Indonesia. Pasalnya, Kemenkeu mempercayakan  penyelenggaraan pengayaan bahasa bagi para penerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) di UPT Bahasa dan Budaya ITS. Adapun kepercayaan tersebut resmi didapat sejak Kamis (7/11) lalu.

Kepala UPT Bahasa dan Budaya ITS, Ratna Rintaningrum SS MEd PhD, mengungkapkan bahwa dalam hal ini UPT Bahasa dan Budaya ITS telah diminta secara langsung oleh Kemenkeu sebagai fasilitator penyelenggara pengayaan bahasa tanpa harus mengajukan berbagai berkas kesanggupan. Ini menjadi bukti bahwa kiprah ITS tidak hanya terkenal dengan prestasinya di bidang akademik, namun juga dalam hal penyediaan fasilitas pengajaran. “Walaupun ITS tidak memiliki jurusan bahasa, kami bangga bisa ditunjuk oleh Kemenkeu menjadi tempat pengajaran bahasa bagi peserta beasiswa LPDP,” timpalnya.

Menurutnya, kepercayaan tersebut datang karena UPT Bahasa dan Budaya ITS memiliki sepak terjang yang baik dalam hal pemberian pelayanan pengajaran bahasa dan budaya. Hal ini dibuktikan dengan dipilihnya UPT Bahasa dan Budaya ITS sebagai tempat sertifikasi dosen pada tahun 2018. Selain itu, kualitasnya juga telah mendapat sertifikasi dari  International Organization for Standardization (ISO) sejak tahun 2006. Melihat perkembangan UPT Bahasa dan Budaya ITS yang semakin pesat, Asian Development Bank (ADB) memberikan dana hibah sebesar 22 miliar untuk pengembangan UPT kedepannya.

Berdasarkan penuturan Ratna, nantinya terdapat 40 peserta penerima beasiswa LPDP yang akan belajar di UPT Bahasa dan Budaya ITS. Seluruh peserta akan menghabiskan waktu tiga sampai enam bulan untuk meningkatkan kemampuan Test of English for Foreign Language (TOEFL) mereka. “Kami akan menggembleng para peserta dengan baik dan telaten,” selorohnya.

Ratna juga mengaku akan melakukan berbagai terobosan baru dalam hal pengajaran. Ia dan tim tidak hanya berfokus pada pembelajaran di dalam kelas saja, namun akan mengadakan seminar motivasi yang bertema Success Story atau Cerita Sukses dari orang-orang yang berhasil mencapai tingkat kecakapan bahasan yang lebih tinggi. “Melalui seminar tersebut diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan semangat belajar para peserta,” ujarnya.

Selain itu, dalam meningkatkan skor dan efektifitas pembelajaran, Ratna dan tim juga akan membuat UPT Bahasa dan Budaya ITS memiliki atmosfir belajar yang berkesinambungan baik di dalam dan luar kelas. “Secara berkala kami akan mengulas kembali materi yang pernah diajarkan hingga memberikan mini tes,” ungkapnya.

Dosen Departemen Studi Pembangunan ITS  itu juga menjelaskan bahwa pengajaran di UPT Bahasa dan Budaya ITS ini didukung dengan fasilitas unggulan yaitu Self Access Room (SAR). SAR sendiri merupakan fasilitas yang dapat mendukung peserta didik untuk belajar secara mandiri, sehingga diharapkan mampu mempercepat kenaikan skor bagi para peserta beasiswa LPDP. “Ruangan tersebut dilengkapi dengan peralatan pendukung kebutuhan TOEFL hingga materi yang dapat diakses secara pribadi,” imbuhnya.

Dalam penyelenggaraannya, UPT Bahasa dan Budaya ITS juga bekerja sama dengan beberapa perguruan tinggi ternama di Surabaya.  Adapun kerja sama tersebut dilakukan dengan Universitas Negeri Surabaya (UNESA), Universitas Airlangga (UNAIR), Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS), dan Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS).  “Perguruan tinggi tersebut kami minta untuk mengirimkan stafnya menjadi pengajar dalam pengayaan bahasa bagi para peserta penerima beasiwa LPDP ini,” tuturnya.

Terakhir, Ratna berkomitmen akan terus membenahi kualitas pengajaran dan kelengkapan fasilitas di UPT Bahasa dan Budaya ITS. Dengan begitu diharapkan kedepannya akan datang lebih banyak kepercayaan lagi yang dapat mendongkrak nama ITS. “Kami akan senantiasa berupaya mempertahankan kredibilitas UPT Bahasa dan Budaya ITS sebagai rujukan dalam pengajaran bahasa dan budaya baik secara nasional maupun internasional,” pungkasnya. (ai/bel)

Suasanan kelas UPT Bahasa dan Budaya ITS saat acara penyambutan para penerima beasiswa LPDP, Senin (25/11)

Berita Terkait