ITS News

Kamis, 28 Maret 2024
22 Agustus 2019, 06:08

Peran Peta Laut untuk Navigasi dan Perkembangan Ekonomi Indonesia

Oleh : itsmis | | Source : www.its.ac.id

Rektor ITS Prof Mochamad Ashari saat memberikan sambutan pembukaan GeoIcon 2019

Kampus ITS-ITS News, Geomatics International Conference (GeoIcon) 2019 oleh Departemen Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali digelar untuk kali keempat, Rabu (21/8). Ajang pertemuan para akademisi ini membahas pentingnya pemetaan laut untuk keselamatan navigasi dan perkembangan perekonomian suatu negara.

Konferensi skala internasional bertajuk Geospatial Technology for Mapping the Future: Integrating Land and Marine Development ini, mengundang beberapa pemateri dari berbagai perguruan tinggi mancanegara. Di antaranya Dr Ian Church dari University of New Brunswick Canada, Prof Kai Wei Chiang dari National Cheng Kung University Taiwan, dan Prof Wan Mohd Main dari Universiti Teknologi Mara Malaysia.

Ketua Panitia GeoIcon 2019, Danar Guruh Pratomo PhD mengatakan, fokus utama hajatan tahunan Departemen Teknik Geomatika ITS ini ingin memperkenalkan bahwa hidrografi itu penting untuk kemaslahatan umat. Menurutnya, tidak banyak yang mengetahui betapa pentingnya peta alam, khususnya peta laut. “Karena memang peta laut tidak terlalu familiar,” ujarnya.

(dari kiri) Ketua Panitia GeoIcon 2019 Danar Guruh Pratomo, Kepala Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI AL Laksamana Muda TNI Dr Ir Harjo Susmoro, dan Kadep Teknik Geomatika Mokhamad Nur Cahyadi

Padahal, lanjut Danar, Indonesia merupakan negara pesisir yang komposisinya didominasi oleh laut. Sehingga dengan adanya kegiatan seperti ini, bisa dilakukan tukar pikiran mengenai peta laut. “Karena masing-masing negara berbeda karakteristik lautnya,” beber dosen Teknik Geomatika ini.

Di Indonesia, peta laut berguna untuk keperluan keselamatan navigasi. Selain itu, pemetaan laut juga dapat berguna untuk menunjang perekonomian suatu negara. “Misalnya saja, akses ke pelabuhan, jalur distribusi barang, dan lain sebagainya,” terang pria berkacamata ini.

(dari kiri) Prof Kai Wei Chiang dari NTUST Taiwan, Dr Ian Church dari University of New Brunswick Canada, dan Danar Guruh Pratomo PhD sebagai moderator

Danar menjelaskan, fakta di lapangan mengenai edukasi pentingnya hidrografi sudah bagus. Namun, masih banyak masyarakat baik nelayan maupun para pelaku bisnis yang belum memanfaatkannya secara maksimal. “Saat ini masih di tahap diskusi, akan ada kesempatan sendiri di mana kita akan melibatkan banyak pihak, khususnya nelayan,” ungkapnya.

Dijelaskan Danar, peta laut sendiri sebenarnya sudah tersedia dan di-update oleh Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal) yang diperbaharui setiap tahun. Kehadiran peta laut yang baik diyakini Danar, sebenarnya bisa meminimalisasi terjadinya kecelakaan laut sekaligus memperbaiki kondisi perekonomian suatu daerah.

Penandatanganan Nota Kesepahaman

Penandatanganan Nota Kesepahaman antara ITS oleh Rektor ITS Prof Mochamad Ashari (tengah) dan Magellan System Japan oleh CEO Nobuhiro Kishimoto (kiri)

Pada kesempatan yang sama, dilangsungkan pula penandatanganan nota kesepahaman antara ITS yang diwakili Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng dan Magellan System Japan yang diwakili Nobuhiro Kishimoto. Kolaborasi ini merupakan kerja sama joint-research yang difokuskan pada permasalahan pemetaan digital. (owi/HUMAS ITS)

Berita Terkait