ITS News

Jumat, 26 April 2024
15 Agustus 2018, 11:08

Salto, Sumber Penghasilan Baru Masyarakat Dolly

Oleh : itsmis | | Source : -

SALTO (Salted Egg Tattoo) dan kartu filosofis

Surabaya, ITS News – Pasca penutupan lokalisasi Dolly oleh Pemerintah Kota Surabaya empat tahun silam, perekonomian masyarakat setempat pun mengalami kemerosotan. Salah satu wilayah yang terdampak ialah Kelurahan Putat Jaya. Namun kini masyarakat setempat memiliki sumber penghasilan baru, yakni bisnis telur asin yang dikomandani mahasiswa ITS.

Usaha telur asin itu bernama Salto (Salted Egg Tattoo), sekaligus merupakan program peningkatan ekonomi masyarakat oleh mahasiswa. Program suguhan Belia Fransiska, Chicik Ilmi Annisa, M Fuady, Friksa Hadi N dan Ayu Annisa Anna ini bekerja sama dengan Unit Kegiatan Masyarakat (UKM) Pujaa milik warga setempat.

Sebelumnya, UKM Pujaa memang telah memproduksi telur asin sebagai hasil dari penyuluhan Pemerintah kota Surabaya. Namun, bisnis ini mengalami hambatan dan penurunan produksi akibat minimnya modal serta harga telur yang mahal sehingga tak mampu bersaing dengan kompetitornya.

Guna mengangkat kembali UKM Pujaa, tim yang terdiri dari mahasiswa Departemen PWK ini memakai pendekatan
Participatory Rural Appraisal (PRA). PRA sendiri, ujar Belia, merupakan pedekatan yang menjadikan masyarakat sebagai pemeran utama dari seluruh alur program yang dijalankan. Hal ini bertujuan membentuk karakter masyarakat yang mandiri dan berpikiran terbuka. “Mulai dari peneliti, perencana dan pelaksana semuanya dilakukan oleh masyarakat. Kami hanya menjembatani saja,” ujarnya.

Masyarakat UKM Pujaa sedang mengolah telur asin

Pertama-tama, selaku peneliti masyarakat diarahkan langsung untuk mencari masalah dan solusi pengembangan telur asin menggunakan metode fishbone. Dari masalah-masalah tersebut ditentukanlah strategi pengembangan bisnisnya, mulai dari desain dan filosofinya sampai ke rencana pemasaran dan penjualan. Terakhir, masyarakat sendiri juga lah yang mengeksekusi rencana-rencana tersebut dengan mengolah telur asin dan menjualnya. Semuanya tentu saja dilakukan dengan arahan dan bimbingan Belia dan rekan-rekannya.

Bisnis yang dirintis masyarakat Kelurahan Putat Jaya bersama mahasiswa ITS itu pun menghasilkan dua produk telur asin, yakni telur asin dengan stiker ekspresi serta ayam gepruk telur asin. Terlebih lagi, kini mulai terbentuk anggota aktif yang sangat antusias sehingga produksi telur asin kembali bangkit dan meningkatan ekonomi anggota masyarakat setempat.

Selain itu Belia dan empat anggota kelompoknya berharap Salto dapat meningkatkan ekonomi masyrakat secara umum dan menciptakan kesan positif bagi daerah Dolly. “Semoga program ini dapat terus berkembang menjadi ikon wilayah Dolly, Surabaya,” pungkas Belia. (li/mik)

Produk lainnya dari UKM Pujaa, Geprek Telur Asin

Berita Terkait