Usaha tidak pernah mengkhianati hasil. Itulah ungkapan yang telah dibuktikan sendiri oleh Irfanda Odytia, mahasiswa Departemen Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.  Kerja keras dan latihan yang berulang-ulang berhasil mengantarkannya menyabet  Best Delegatein the Third Annual Session of Eskisehir Osmangasi University Model United Nations di Turki, Minggu (3/12).

Model United Nations atau yang biasa dikenal dengan MUN merupakan pendidikan simulasi atau kegiatan akademik dimana siswa belajar tentang diplomasi, hubungan internasional, dan  Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB). Kegiatan tersebut diikuti oleh peserta sebagai delegasi dari berbagai negara di penjuru dunia.

Pada kompetisi Eskisehir Osmangasi University Model United Nations yang di selenggarakan di Eskisehir, Turki, Irfanda Odytia berhasil menorehkan prestasi yang membanggakan. Irfanda, sapaan akrabnya, berhasil mendapat gelar Best Delegate dalam ajang tersebut untuk beberapa kategori.

Kategori yang diraih diantaranya adalah sikap diplomatik dan keterampilan yang luas dalam melobi, memperdebatkan, dan negosiasi. Serta pengetahuan tentang sistem politik nasional dan internasional sesuai dengan posisi yang diwakili peserta dan agenda yang dibahas dalam komite.

Meskipun topik yang diangkat adalah Sustainable Cities and Communities, mahasiswa yang hobi jalan-jalan tersebut mengaku optimis dalam mengikuti ajang berskala internasional itu. Berbagai persiapan pun dilakukan Irfanda seperti belajar mengenai perencanaan kota dari temannya, melakukan riset, mengkaji mengenai resolusi PBB, dan lain-lain.

Selama kompetisi berlangsung Irfanda mengakui terjadi persaingan yang cukup ketat dikarenakan sebagian besar peserta berasal dari negara yang asli berbahasa inggris ataupun berasal dari jurusan hubungan luar negeri. Namun, hal tersebut tak lantas mengendorkan semangat dan kepercayaan dirinya.

Berbekal penglaman dan keyakinan mengharumkan nama ITS di kancah internasional, alumnus SMA Negeri Sumatera Selatan Sampoerna Academy ini justru berhasil mengungguli peserta lain dalam setiap forum. “Walaupun dari Asia kita jangan pernah merasa kecil atau rendah dihadapan yang lain,” tegasnya.

Irfanda menuturkan salah satu tipsnya dalam memenangkan kompetisi ini adalah dengan latihan terus menerus dan jangan pernah melewatkan setiap kesempatan yang datang. Selain itu, motivasinya yang kuat juga menjadi salah satu kunci juaranya. “Cintai apa yang kita lakukan dan lakukanlah yang terbaik,” ujar mahasiswa asal Oku Selatan, Sumatera Selatan tersebut.

Diakhir, Irfanda berharap agar mahasiswa ITS memiliki semangat kompetisi yang tinggi dan jangan takut untuk menunjukkan kemampuannya. “Mahasiswa ITS mempunyai kemampuan yang mumpuni, hanya saja kurang berani untuk mengungkapkan idenya,” tandasnya. (AP10/hil)