ITS News

Jumat, 26 April 2024
19 November 2017, 06:11

Berwirausaha Pun Ada Etikanya

Oleh : gol | | Source : -

Kampus ITS Surabaya, ITS News – Sebanyak 32 orang mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya dan satu dosen, melakukan studi banding di Entepreneur’s Resource Centre Institute (ERCI). Materi studi banding kali ini dipaparkan langsung oleh Alan Go, CEO ERCI, membahas terkait etika dalam berwirausaha.

Alan menjelaskan bahwa berwirausaha ada etikanya, diantaranya adalah saling menghormati, mengubah perilaku, tidak berhenti belajar, dan mengontrol usaha. “Etika-etika ini penting untuk diterapkan dalam berwirausaha,” tutur Alan.

Menurut Alan, saling menghormati dalam berwirausaha merupakan etika yang kini sangat krisis. “Terkadang mahasiswa tidak berfikir ketika mengerjakan tugas hanya menduplikat saja. Padahal itu etika yang buruk karena tidak menghormati si pembuat yang asli, tidak menghormati dosen, dan tidak menghormati diri sendiri,” papar Alan.

Ketika saat ini mahasiswa suka melakukan plagiat, kelak usahanya pun akan seperti demikian. “Dalam berwirausaha tidak bisa copas. Mulailah bisnis anda sendiri, ubah sesuatu menjadi hal yang lebih baik, berinovasilah, dan berpikirlah karena dengan berpikir itu membuktikan bahwa manusia berbeda dengan hewan,” tuturnya dengan semangat.

Selanjutnya, wirausahawan perlu mengubah perilaku menjadi lebih baik. Perilaku yang dimaksud adalah memberikan yang terbaik dalam diri untuk suatu usaha atau perusahaan yang dimiliki. “Perilaku anda akan menentukan keberhasilan anda,” tegasnya.

Selain itu, Alan mengatakan, penting untuk menjadi orang yang selalu belajar. Belajar merupakan hal yang akan terus bergandengan dengan seorang wirausahawan. Pasalnya, suatu usaha akan mengalami titik kritis dimana usaha itu akan jatuh, maka disitulah dibutuhkan etika belajar seseorang.

Menurut Alan, jika tidak memiliki etika untuk selalu belajar maka seseorang akan cenderung menyerah ketika berhadapan dengan masa kritis suatu usaha. “Padahal usaha memang perlu dipelajari. Belajar bagaimana menyimpan uang atau menciptakan uang, belajar untuk memberikan nilai tambah kepada customer, dan lain sebagainya,” jelas pecinta komik iron man itu.

Kemudian terkait etika dalam mengontrol usaha juga tidak kalah penting. Mengontrol suatu usaha, meliputi semua aspek, diantaranya mengontrol bahaya, outcome, budaya, perilaku, nilai yang ditambah dan nilai yang diciptakan, dan lain sebagainya. “Mengontrol segala aspek itu memberi tantangan untuk lebih kontraktif,” pungkasnya. (mir/hil)

Berita Terkait