Sejak masa kolonial Belanda, Surabaya sudah menjadi pusat kehidupan. Berbagai kegiatan mulai dari ekonomi, produksi barang dan jasa, akses transportasi hingga distribusi berkembang pesat di Kota Pahlawan ini. Tak dapat dipungkiri, semua kegiatan tersebut membutuhkan mobilitas yang tinggi. Hal ini pula yang memicu banyaknya konsumsi energi.
"Ini lah yang memaksa kita untuk memikirkan energi apa yang cocok digunakan Surabaya," ungkap Dr Widya Utama DEA, Ketua Jurusan Teknik Geofisika ITS.
Dalam seminar bertajuk Responding to Sustainable Energi for Surabaya, Sabtu (23/7) tersebut. Widya menjelaskan ada dua energi yang paling cocok digunakan jika menilik kaca potensi nasional dan lokal. Bukan asal pilih, keduanya dinilai sesuai dengan potensi alam dan lingkungan yang ada di Surabaya. "Dua energi itu adalah energi panas bumi dan energi biomassa," beber Widya.
Dilihat dari potensi alam Indonesia, tambahnya, panas bumi menjadi sumber energi yang pas. Bukan hanya jumlahnya yang melimpah namun juga sifatnya yang ramah lingkungan. "Beberapa kota pun sudah menerapkannya," ujarnya yang juga pembimbing Society of Exploration Geophysicist (SEG) ITS.
Di samping itu, ada pula energi biomassa yang sesuai dengan kepribadian masyarakat Surabaya. Hal ini terlihat dari aktifnya partisipasi masyarakat dalam menjaga lingkungan sehingga waste to energy menjadi cocok diterapkan di Surabaya. "Sampah-sampah ini lah yang akan menjadi sumber energi Surabaya," jelasnya.
Bukan hanya memikirkan jenis energinya, Surabaya juga harus memperhatikan tiga unsur yang tidak lepas dari pengadaan sumber energi kota. Ketiganya adalah suplai energi, kebutuhan warga dan yang tak kalah penting adalah infrastrukturnya. "Jika ada satu saja yang kurang, pemanfaatan energi ini tidak akan efektif dan efisien," sambung Widya.
Di akhir, dirinya menegaskan energi ini nantinya tidak hanya dapat dimanfaatkan untuk skala pabrik atau besar saja. Energi ini juga dapat dimanfaatkan langsung oleh warga dengan produksi energi skala rumah. (arn/hil)
Mojokerto, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pemberdayaan masyarakat melalui inovasi teknologi
Kampus ITS, ITS News — Guna mendukung gaya hidup sehat yang lebih intens, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) resmi
Kampus ITS, ITS News – Retinopati Diabetik merupakan komplikasi diabetes yang berisiko tinggi menyebabkan kebutaan permanen jika terlambat ditangani
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mendukung penguatan kolaborasi akademik nasional melalui terpilihnya Prof Dr