ITS News

Sabtu, 04 Mei 2024
21 April 2010, 18:04

Donor Darah Teknik Fisika, Dua Mahasiswa Sempat Pingsan

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Kegiatan sosial memang sedang gencar diadakan setiap pihak. Salah satunya adalah kegiatan donor darah. Dalam sebulan ini saja, berbagai jurusan sudah menunjukkan kepeduliannya melalui donor darah atau yang kerap disebut Donda. Kini giliran jurusan Teknik Fisika turut ambil bagian sebagai salah satu rangkaian kegiatan ulang tahun Teknik Fisika ke-45.

“Donor darah ini berbeda sebab dilaksanakan dua kali,” tutur Muji Tri Nurismo, ketua panitia kegiatan tersebut. Ia pun menyebutkan donor darah tahap kedua akan dilaksanakan Jumat (30/4) mendatang. Bagi Muji dan segenap panitia, pemilihan tanggal ini diharapkan memiliki kesan. “Donor darah ini bertepatan dengan Hari Kartini sehingga terasa berbeda,” ungkapnya sembari tersenyum.

Tak hanya pelaksanaannya yang dibuat berbeda. Tempat pelaksanaan pun lain dari kegiatan serupa biasanya. Jika mahasiwa ITS kerap mengadakan donor darah di Plasa Dr Angka yang menjadi pusat lalu lalang warga ITS, panitia donor darah Teknik Fisika justru memilih ruang sidang. Padahal tempat terbuka memungkinkan banyaknya peserta yang berpartisipasi. “Kami tidak  mementingkan kuota. Yang kami utamakan adalah kenyamanan bagi pendonor,” tegas pria yang mengenakan baju batik senada dengan panitia lainnya.

Meskipun di ruang tertutup, kegiatan yang dimulai pukul 09.00 saja sudah dihadiri 65 peserta. “Kegiatan ini menggunakan sistem pendaftaran yang dibuka sampai tanggal 19 lalu. Sampai hari-H pun masih ada yang mendaftar,”Batasan 50 peserta pun tidak diperhatikan lagi sebab pihak Palang Merah Indonesia (PMI) pun menyarankan kuotanya sampai 100 orang.

Sebagaimana donor darah pada umumnya, ada syarat tertentu yang wajib diperhatikan pendonor. Misalnya, usia minimal 17 tahun, berat badan minimal 50 kg, dan penyakit yang sedang diderita. “Jika ada darah yang terinfeksi penyakit, maka pihak PMI akan memberikan surat kepada pendonor untuk melakukan pemeriksaan ulang di laboratorium,” papar Adi, salah satu pihak PMI.

Syarat pelaksanaan donor darah memang tidak boleh diacuhkan begitu saja. Lihat saja, dua mahasiswa Teknik Fisika sempat pingsan saat sedang diambil darahnya. “Mereka sepertinya dalam kondisi tidak fit tapi tetap berupaya ingin mendonorkan darahnya,” ucap Adi salut.

Sementara itu, kekhawatiran pihak PMI terkait pendonor yang takut jaru suntik sudah tidak beralasan lagi. Bagi mereka yang sudah memantapkan hati menjadi pendonor, jarum suntik dianggap teman. Contohnya Muhammad Iqbal, salah satu pendonor terlihat menikmati proses pengambilan darahnya. “Saya sudah tiga kali mendonorkan darah. Jadi, sudah biasa,” celotehnya sambil ber-sms ria.

Seperti biasa, untuk memulihkan tenaga si pendonor, panitia dan pihak PMI sudah menyiapkan kolak kacang hijau, susu, biskuat dan vitamin. Sehingga diharapkan kejadian sempat pingsan tadi tidak terulang lagi.(esy/bah)

Berita Terkait