ITS News

Senin, 29 April 2024
03 Desember 2008, 19:12

Workshop Fotografi, Bedah Makna Dibalik Jepretan Kamera

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Tampil sebagai pembicara pada workshop foto jurnalistik kali ini adalah Dodo Hawe dari Harian Surya. Menurut Dodo Hawe yang juga fotografer olah raga ini, inti dari foto jurnalistik adalah pada unsur berita dan foto."Setiap peristiwa dan kejadian yang diikuti dengan bukti visual berupa foto, itulah yang biasa kita sebut dengan foto jurnalistik," terang pria asli Surabaya ini.

Dodo menambahkan, materi yang ia angkat untuk workshop ini adalah berupa dasar foto jurnalistik dan komposisi foto sebagai dasar fotografi. "Materi ini cocok untuk diberikan kesemua kalangan, baik yang fotografer atau pun yang hanya sekedar hobi fotografi saja," tandas Dodo. Menurutnya, kadang kala banyak orang ingin terjun ke dunia fotografi tapi takut untuk memulai karena sudah berpikir fotografi susah.

Dodo juga menerangkan bahwa pada awalnya style fotografi jurnalistik bertujuan untuk menunjukan perjuangan kemanusian. Jadi,tak heran bila sampai sekarang unsur kehidupan tidak pernah lepas. "Salah satu kriteria yang membedakan foto jurnalistik dengan genre yang lainnya adalah terletak di unsur misi perjuangan manusianya," jelasnya. Sehingga, lanjut Dodo, banyak foto-foto di media yang ditemukan memperlihatkan penderitaan manusia.

Sebuah foto pantas diberi label sebagai foto jurnalistik jika foto tersebut telah masuk di sebuah media, baik media cetak maupun online. "Sebagus dan sesukses apapun foto kalian jika belum dimuat di media maka tidak bisa dibilang foto jurnalistik," tegas wartawan yang telah malang-melintang selama 12 tahun di dunia foto jurnalistik ini.

Dodo melanjutkan, dalam pandangan tiap orang, foto jurnalistik berbeda-beda. Hal ini tergantung dari selera masing-masing. "Paling mudah menilai unsur fotografi selain dari masuk foto tersebut di media adalah dengan melihat unsur emosi yang tercipta dari foto tersebut," ujarnya. Menurutnya, fotografer yang hebat adalah yang fotonya bisa membuat orang marah, tertawa, dan menangis kalau melihat fotonya.

Selain beberapa kaidah dan dasar-dasar fotografi jurnalistik, Dodo juga memberikan beberapa teknik dalam mengambil foto."Prinsip utamanya haruslah menguasai teori frame dan spot. Setelah itu baru pada pewarnaan dan pencahayaan," tuturnya.

Dasar teknik fotografi lainnya adalah teori ruang dan dimensi."Pekerjaan fotografer dan pelukis berbeda. Untuk pelukis, dirinya diberi ruang yang banyak dalam kanvasnya sedangkan fotografer dibatasi oleh frame," pungkas Dodo.

Andika putra salah satu peserta workshop mengakui tidak terlalu suka dengan foto jurnalistik. Namun setelah mengikuti workshop menjadi minat dan termotivasi. "Unsur kemanusian dari foto jurnalistiklah yang membuat saya berminat. Keren bisa berjuang dan menyampaikan pesan kemanusian kepada orang banyak," ucap Dika.(fn/f@y)

Berita Terkait