Senin pagi, ratusan peserta OSN PTI dari berbagai perguruan tinggi se-Jawa Timur tampak antri di gedung Rektorat ITS. Di sana, mereka sibuk melakukan daftar ulang untuk mendapatkan kartu tanda peserta OSN PTI. Mereka dibagi sesuai dengan bidang ilmu yang dilombakan yakni; Fisika, Matematika, dan Kimia.

Berdasarkan keterangan Bandung Ary Sanjoyo, koordinator OSN PTI regional Jatim, tak kurang dari 514 mahasiswa dari perguruan tinggi se-Jawa Timur ikut berkompetisi di ITS. "Awalnya ada 414 peserta. Namun, ternyata banyak peserta yang sudah mendaftar tapi tak terdaftar di Jakarta dan itu jumlahnya mencapai 100 peserta," ujar Bandung.

Pembengkakan jumlah peserta saat daftar ulang tersebut menurut Bandung memang di luar dugaan. Apalagi beberapa dari peserta yang tidak terdaftar mengaku telah mendaftarkan diri jauh sebelum deadline tanggal 31 Oktober. "Kebijakan yang ada memperbolehkan peserta bisa mendaftar di regional atau langsung ke pusat. Jadi, ada dua alernatif. Dari situ akhirnya timbul kerancuan data peserta," ungkap Bandung.

Meski demikian, Bandung mengaku pelaksanaan OSN PTI di ITS tidak terganggu. "Semuanya berlangsung lancar," tukasnya. Untuk lokasinya, Bandung menjelaskan bahwa, bidang Kimia ditempatkan di ruang rapat Rektorat lantai 3. Sedangkan bidang Fisika dan Matematika ditempatkan di ruang seminar Pascasarjana ITS lantai 3.

Berharap ITS Lolos
Dari sekian banyak peserta OSN PTI di ITS, Bandung menuturkan bahwa mahasiswa ITS adalah yang terbanyak. "Jadi, peluang kita seharusnya lebih besar untuk lolos," tuturnya. Namun, ia menambahkan hal tersebut bukanlah tolak ukur untuk menang.

Nantinya, lanjut Bandung, dari hasil seleksi tahap awal ini akan diambil 33 peserta untuk ikut babak pra final. Dari 33 yang lolos tesebut ada 24 peserta dari ranking terbaik dan sembilan peserta dari regional yang tak ada wakilnya (provinsi yang tidak masuk dalam kelompok 24 terbaik, Red). "Cukup membanggakan bila ITS bisa masuk 33 besar ini. Apalagi ini juga menyangkut gengsi perguruan tinggi," ujar Bandung.(f@y/ap)