ITS News

Kamis, 16 Mei 2024
19 Juni 2008, 17:06

Superbus Roadtrip Microsoft Kenalkan XNA

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Perkembangan game programming yang makin menjanjikan membuat para game developer tak tinggal diam. Bahkan, banyak di antara mereka yang menjadikannya sebagai sumber penghasilan. Hal ini memang tak lepas dari makin menggeliatnya pangsa pasar game. Terbukti, tahun 2006 saja tak kurang dari 56,4 billion U$ dolar omset bisnis di Amerika dipasok dari video game.

Itulah penjelasan yang diungkapkan oleh Zeddy Iskandar, Academic Developer Evangelist DPE Microsoft, saat membuka sesi pengenalan XBox Game Programming with XNA. Menurut Zeddy, pesatnya perkembangan game tersebut salah satunya dipicu oleh proses pembuatan game yang makin relatif mudah. "Dengan XNA Game Studio misalnya. Kalian dapat membuat game XBox yang berkualitas melalui Windows. Tak perlu pinter-pinter desain," ujar Zeddy.

Tentang XNA sendiri, Zeddy menegaskan bahwa framework tersebut dapat berjalan di Windows dan Xbox 360. Menggunakan bahasa C# dari keluarga .NET, seorang game developer dapat mendesain video gamenya di platform Windows. "Setelah jadi baru diconvert ke XBox 360 lalu dideploy," tutur Zeddy sambil mendemokan proses deployment sebuah game strategi berjudul Space War.

Lebih lanjut, Zeddy kemudian menginformasikan kepada mahasiswa bahwa komunitas game dunia maya tiap tahun menggelar kompetisi game yang disebut Dream Build Play Competition. "Hadiahnya lumayan, yakni 40 ribu U$ dolar. Tapi, pesertanya juga lumayan. Tahun lalu tercatat 4500 orang ikut berpartisipasi," tegasnya.

Lalu, Zeddy memamerkan beberapa game yang menjadi pemenang pada Dream Build Play Competition 2007. Game yang dipamerkan bervariasi, mulai dari war game, shooter game, hingga sport game. Puluhan mahasiswa yang hadir dibuat berdecak kagum olehnya.

"Tapi, game yang merebut juara I tak selalu game yang wah. Game sederhana pun bisa juara. Juara I tahun lalu tema game yang dibuat adalah badminton dan berbentuk game 2D," ujar Zeddy sambil mendemokan game yang dimaksud. Beberapa saat setelah diputar, para mahasiswa pun tertawa karena melihat salah satu karakter game badminton dapat mengeluarkan jurus ala ninja. "Nah, itulah sisi lebihnya," imbuh Zeddy sambil tersenyum.

Diakhir sesinya, Zeddy mengungkapkan, paradigma pembuatan game saat ini tak harus dimulai dari low level atau mengetikkan code satu persatu. "Kita dapat memulainya dengan metode top down. Kita membuat dari yang high level dulu dan bila ada sesuatu yang ingin diubah atau ditambah, baru turun ke level bawah hingga tingkat manipulasi code," tegasnya.

Acara Microsoft Superbus Roadtrip yang berlangsung pukul 16.30 ini diikuti oleh puluhan mahasiswa jurusan Teknik Informatika ITS. Ada juga beberapa di antaranya yang berasal dari PENS ITS dan ITATS. ITS sendiri merupakan kampus ke tiga di Surabaya yang dikunjungi Microsoft setelah STIKOM Surabaya dan Universitas Petra serta merupakan kampus ke sembilan sejak Superbus Roadtrip dimulai 16 Juni lalu. (f@y/th@)

Berita Terkait