Dalam presentasinya Eko membahas kekuatan dari sebuah impian dan pentingnya untuk selalu menjadi pemenang. Alumni Fisika ITS yang kini menjabat sebagai pimpinan People Development Consulting ini juga mengkritisi tentang pentingnya calon pelamar kerja untuk ‘menjual’ dirinya.
â€If u are gold, you must seen as a gold. If u not feel that you are not a gold, turn yourself into a gold,†begitu salah satu pesan yang disampaikan dalam slide presentasinya. “Jangan takut untuk menunjukkan kepada pimpinan apa saja yang bisa kita lakukan,†ujarnya. â€Tunjukkan bahwa kita memang berkualitas,†tambahnya lagi.
Eko juga membahas tentang kesiapan mahasiswa dalam menghadapi ketatnya persaingan dunia kerja sekarang. Menurut Eko, realitas yang ada sekarang adalah munculnya fenomena karyawan outsorcing, yaitu karyawan milik sebuah perusahaan yang dikontrakkan pada perusahaan lain.
“Misalnya karyawan perusahaan A yang dikontrak untuk bekerja di perusahaan B. Meskipun ia bekerja di perusahaan B, secara struktural dia adalah karyawan perusahaan A. Nanti kalau kontraknya habis maka dia akan pindah untuk dikontrakkan pada perusahaan lain,â€jelasnya.
Menurut Eko lagi, ke depannya memang beginilah arah dari perekrutan karyawan. “Dengan kata lain, memperkecil peluang untuk menjadi karyawan tetap dari sebuah perusahaan,†tambahnya. Dengan realitas seperti itu maka tanpa kesiapan yang cukup mustahil kita dapat memperoleh pekerjaan sesuai dengan yang kita inginkan.
Dalam seminar sesi kedua materi dibawakan oleh Yuni Kurniawan SE, salah seorang marketing director sebuah perusahaan untuk regional Jawa dan Bali. Di sesi ini Yuni lebih menyoroti penyebab kegagalan seseorang untuk mencapai keinginannnya, dalam hal ini adalah pekerjaan yang sesuai dengan impiannya. Menurut Yuni hal ini disebabkan oleh kurang kuatnya keinginan dari sang pelamar kerja. Hal tersebut terlihat dari tidak ditulisnya impian-impian yang dikehendaki.
“Padahal dengan menuliskan keinginan akan sangat membantu sekali untuk mengarahkan saat kita melenceng dari tujuan,†ucap Yuni. Kurangnya persiapan untuk mencapai tujuan tersebut serta cenderung menyalahkan orang lain juga adalah hambatan untuk mencapai keinginan kita.
Menutup sesi kedua wanita berpenampilan elegan ini menyampaikan tips agar kita lebih percaya diri dalam menghadapi dunia kerja. Mengubah sikap tubuh ada di prioritas pertama karena dari sikap tubuhlah pertama kali kita dinilai saat wawancara kerja. Dari sikap tubuh juga dapat terbaca bagaimana pribadi kita. Selain itu Yuni juga menyarankan untuk mengendalikan sikap kita ke arah yang positif serta membentuk sistem keyakinan bahwa kita bisa.
Seminar yang pesertanya didominasi oleh mahasiswa semester enam dan delapan ini berlangsung hingga sore hari. Puluhan mahasiswa dari berbagai jurusan tampak antusias memperhatikan materi dari pembicara. Antusiasme ini juga terlihat banyaknya tangan yang mengacung dalam sesi tanya jawab. (tyz/han)
Kampus ITS, ITS News — Memasuki tahun kedua penerimaan mahasiswa baru Fakultas Kedokteran dan Kesehatan (FKK), Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Kampus ITS, Opini – Seiring berkembangnya teknologi, sajian komunikasi seni saat ini tidak lagi hanya muncul dalam ruang waktu
Kampus ITS, ITS News — Usaha pengurangan energi dalam pembuatan dan pengoperasian bangunan tidak luput dari mata para arsitek.
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menggelar Halal Bihalal bersama Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS)