ITS News

Senin, 29 April 2024
25 Mei 2008, 17:05

Mahasiswa dan Alumni ITS Rebut Juara di FGTA

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Dua tim dari ITS merebut juara I dan II di kategori umum. Mereka adalah Intra Median dan Gasing Kayu. Intra median yang meraih juara satu menciptakan game online yang bernama Brain Battle Online:once Upon a Time in Bali. Mengambil latar belakang Bali, game ini mengkisahkan tentang pintu dunia setan yang terbuka. ”Gamers yang bermain akan diberi soal untuk menyerang musuh,” ungkap Hadziq, anggota Intra Median.

Selain itu, ternyata alumni ITS juga tak ketinggalan meraih juara dalam bidang animasi kategori umum. Mohammad Sholikin, yang akrab dipanggil si Ikin ini memang sejak lama telah menciptakan animasi yang berjudul Grammar. Animasi ini mengkisahkan tentang cerita persahabatan Suro dan Boyo.

Cerita dalam animasi ini berawal dari Suro yang sakit karena karena polusi lumpur, namun tak punya uang untuk berobat. Ia pun menghubungi sang sahabat yaitu Boyo. Dari dialog antar kedua tokoh inilah judul dari animasi ini diambil, yaitu Grammar. "Dalam dialog kedua tokoh ini banyak misuh nya, di sini saya hanya ingin mengangkat bahwa misuh itu cak dan cuk tidak ada, artinya hanya bahasa untuk saling akrab saja,” jelasnya.

Animasi ini menurut Ikin akan terlihat simpel karena satu alasan. ”Saya ingin menampilkan animasi yang simpel. Dengan itu orang akan tertarik membuat karena berpikir animasi itu mudah untuk dibuat,” ungkap alumni Desain Produk ITS yang kini bekerja di sebuah perusahaan Desain ini.

Selain itu dibidang kategori mahasiswa, ITS lagi-lagi yang memenangkan kompetisi. Dengan tema Sketsa Indonesia, Diky Setiawan meraih juara I. Selain itu, pada kategori pelajar diraih oleh pelajar asal Yogyakarta, Anton Adi Nugroho, siswa SMKN 3 Yogyakarta ini menampilkan karya berjudul Bayang-Bayang.

Menanggapi sukses nya mahasiswa ITS dibidang Animasi dan Game Edukasi, Mochamad Hariyadi selaku ketua penyelenggara mengungkapkan bahwa prospek game edukasi dan animasi untuk pembelajaran memang sangat diperlukan.”Untuk itu di ITS juga telah diterapkan mata kuliah dibidang ini,” ungkapnya. Ia juga mengkritisi agar game edukasi haruslah fun dan jangan terlalu menggurui. ”Beberapa game yang saya lihat masih terkesan menggurui,dan seharusnya dari sisi fun harus ditingkatkan,” paparnya.(yud/th@)

Berita Terkait