ITS News

Kamis, 02 Mei 2024
29 April 2008, 19:04

BP3 Gelar Open Talk Pembentukan BEM FTK

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Rahmat Riski selaku Steering Commite (SC) menjelaskan tujuan diadakannya open talk tersebut adalah sebagi sosialisasi terkait perkembangan pembentukan BEM FTK. Acara tersebut juga merupakan sebuah wadah menampung aspirasi dari mahasiswa sebagai masukan untuk BP3. ”Kegiatan ini juga kami jadikan momen perbaikan menuju FTK yang integral,” ujar Rahmat.

Rencana pembentukan BEM FTK diawali dari kesepakatan seluruh peserta Outbond Training Plus FTK di Pacet, Mojokerto beberapa waktu yang lalu. Dari situ dibukalah pendaftaran terbuka untuk mengisi posisi SC dan OC dalam BP3. Hingga saat ini, BP3 telah dan sedang menyelesaikan beberapa program kerja sebelum KTT I, 2-3 Mei nanti. Sebelum open talk juga telah dilakukan studi banding ke BEM Fakultas yang ada di ITS.

Sedangkan dalam sambutannya, Ir Hasan menyampaikan betapa pentingnya BEM FTK kedepannya sebagi wadah yang dapat menyatukan mahasiswa FTK. Selain program dari Dekanat, pembentukan BEM FTK tersebut juga didukung sepenuhnya oleh para alumni FTK. Hasan menambahkan, FTK memang harus memiliki adanya sebauh forum komunikasi antar ormawa jurusan supaya semuanya saling terhubung. ”Kami mendukung sekali upaya-upaya menuju kebersamaan dengan membentuk BEM Fakultas ini,” pungkas Hasan.

Pada saat sesi hearing, diskusi tanya jawab dan dengar pendapat berlangsung singkat karena keterbatasan waktu. Beberapa hal yang sempat didiskusikan adalah seberapa pentingnya pembentukan BEM FTK tersebut. Dari jawaban yang dilontarkan pihak SC dan pak Hasan sendiri, dapat disimpulkan bahwa pembentukan BEM FTK memang kesepakatan bersama antar mahasiswa dan merupakan sebuah kebutuhan bagi para HMJ. Pak hasan bahkan menambahkan, kegiatan yang dihelat tiap jurusan berjalan sendiri-sendiri dan itu dirasa kurang sehat. ”Jika tidak ada BEM FTK, arogansi jurusan semakin tinggi sehingga persatuan menjadi terlupakan,” tambah Hasan.

Pendapat berbeda disampaikan Nuchan, salah satu peserta. Dirinya berpendapat bahwa sebaiknya sebelum BEM dibentuk harus diperkuat dahulu pondasinya, yaitu dengan meningkatkan kualitas SDM baik kualitas maupun kuantitasnya. Dalam hematnya, akan lebih baik jika dilakukan LKMM-TM terlebih dahulu sebelum KTT-I. Dengan begitu akan banyak sumber daya yang nantinya akan mengurusi BEM FTK ke depan. ”Selain itu, terlalu singkat bagi tim penyusun untuk menyempurnakan AD-ART beberapa hari kedepan mengingat hal tersebut bukanlah sesuatu yang mudah disusun,” ungkap Nuchan.

Menanggapi hal tersebut, Ir Hasan selaku PD III yang mengesahkan LKMM-TM mengatakan dirinya tidak akan menandatanganinya sebelum BEM FTK terbentuk. Hasan melanjutkan, pelaksanaan TM sangatlah penting karena demi kepentingan Fakultas bersama. ”Oleh karena itu, LKMM_TD seharusnya diadakan oleh Ormawa Fakultas dan bukan oleh jurusan,” jelasnya. (mtb/  ).

Berita Terkait