ITS News

Kamis, 02 Mei 2024
19 April 2008, 07:04

Lulus Eju, Bekal kuliah di Jepang

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Saat ini, melanjutkan sekolah ke luar negeri menjadi trend masyarakat. Sehingga kebanyakan pelajar Indonesia ingin tahu rasanya mengenyam pendidikan di negeri orang. Tak terkecuali di negeri Sakura, Jepang. Oleh karena itu, Himpunan Mahasiswa Biologi (HIMABITS) bekerja sama dengan IMC (International Multicultural Center) untuk memfasilitasi siswa SMU ataupun mahasiswa yang berminat meneruskan sekolah ke Jepang, dalam seminar “How To Be Study in Japan”.

“Alasan kami mengangkat tema ini, karena kami melihat animo dari teman-teman yang semakin tertarik untuk kuliah ke luar negeri, terutama di Jepang . Selain itu juga kami ingin memberikan gambaran bagaimana kuliah di negeri Jepang berikut cara-cara yang harus dilalui jika kita tertarik untuk meneruskan sekolah ke Jepang,” jelas Karimatul Himmah, ketua panitia dari seminar ini.

Untuk melanjutkan sekolah ke negeri Jepang tidaklah sesulit yang dibayangkan, inilah yang dipertegas oleh Prof Djoejoek Soepardjo M Litt dalam seminar, Sabtu(19/4) di Auditorium Pasca Sarjana. Djoedjoek juga menambahkan, untuk melanjutkan sekolah ke negeri Jepang, para peserta yang berminat harus lulus seleksi EJU(Examination for Japanase University Administration for International Studies). Eju sendiri merupakan ujian untuk mengukur tingkat kemampuan akademis bagi mahasiswa asing yang akan melanjutkan sekolah di Jepang.

Kelebihan EJU sendiri adalah peserta dapat memilih mata ujiannya tergantung universitas dan jurusan mana yang akan ditekuni. Adapun beberapa mata ujiannnya adalah Japanese as a Foreign Language, Science(Fisika, kimia, Biologi), Japan and The World dan Matematika dan soal ujian yang diberikan dalam bentuk pilihan ganda dan writing untuk Japanese as a Foreign Language.

Dan di sesi tanya jawab, salah seorang peserta menanyakan, “Apakah setelah mendapatkan sertifikat EJU dan lulus sekolah dari Jepang bisa menjamin seseorang tersebut langsung mendapatkan pekerjaan,”Tanya Ellin di kala seminar. Sejurus kemudian pria berjas hitam ini yang juga merupakan perwakilan dari IMC menjawabnya. “Tidak ada yng bisa menjamin nasib seseorang bagaimana kelak, tapi yang lebih penting adalah bagaimana proses didalamnya, jadi yang paling penting adalaha bagaimana mendapatkan pengalaman serta ilmu didalamnya,” pungkas Djoedjoek. (st/jie)

Berita Terkait