ITS News

Sabtu, 04 Mei 2024
20 Maret 2008, 22:03

ITS Raih Nilai Akraeditasi A

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Menurut Pembantu Rektor I ITS, Arif Djunaidi, penilaian tersebut merupakan amanah dari UU Sisdiknas yang mesti dijalankan sebuah perguruan tinggi dengan baik. Perguraun tinggi yang dalam hal ini adalah ITS ditugaskan untuk membuat semacam portofolio atau data-data tentang ITS dalam kurun waktu lima tahun kebelakang.

“Dokumen itulah yang digunakan tim assessor untuk dievaluasi lebih lanjut,” ujar Arif. Selain penilaian kecukupan dari dokumen yang dibuat ITS, tim penilai juga melakukan penilaian lapangan dengan melihat secara langsung berbagai aspek di ITS.

Terdapat 15 kategori yang dinilai oleh BAN. Dari kategori tersebut masih terbagai menjadi beberapa item penjabaran. Secara keseluruhan, nilai yang dikumpulkan oleh ITS cukup memuaskan. Arif mengatakan sistem penilaiannya hampir sama dengan penilaian saat kuliah. “Permisalannya, dalam perkuliahan nilai 81 kan sudah mendapat A, berbagai aspek di ITS juga sudah banyak yang mencapai bahkan lebih dari itu,” papar Arif lagi.

Terlepas dari itu semua, mantan Dekan FTIF ITS itu menjelaskan masih terdapat beberapa aspek yang perlu dibenahi lagi. Diantaranya adalah pengelolaan data atau kearsipan yang belum memadai. Arif mencontohkan, dalam pembuatan dokumen penilaian akreditasi saja masih sulit untuk mencari data-data yang diperlakukan. “Ke depannya, kami berusaha agar data bisa tersimpan dnegan rapi, mudah diperoleh saat dibutuhkan, dan bisa diakses semua orang,” ujarnya.

Item berikutnya yang menjadi sorotan serius adalah para pengajar ITS. Jumlah ideal 20% dari total pengajar yang ada di ITS yang telah menjadi guru besar belum terpenuhi. Pekerjaan berat bagi ITS karena baru memiliki guru besar sekitar 3 %. Demikian halnya dengan jumlah dosen S3 yang belum mencapai 30%. “Ini membuat ITS belum menjadi perguruan tinggi terpercaya,” pungkas Arif.

Selanjutnya adalah aplikasi penelitian yang kurang begitu terasa. Masih menurut Arif, hal yang paling terlihat kekuarangannya adalah jumlah dosen yang menulis buku referensi bertaraf nasional. Diakuinya jumlah dosen yang mengaplikasikan ilmunya dengan menulis buku referensi bertaraf nasional masih sangat sedikit.

Dengan berhasilnya ITS meraih predikat perguruan tinggi dengan akreditasi A, Arif mengharapkan semua civitas akademika ITS untuk bersyukur dengan mempertahankan predikat tersebut. “Untuk karyawan harus menjaga komitmen agar manajemen semakin baik, para mahasiswa harus terus berprestasi, sementar dosen sering-seringlah mempublikasikan diri, salah satunya dengan membuat buku referensi Nasional,” pesan Arif mengakhiri wawancara. (mtb/han)

Berita Terkait