Tidak menyebutkan secara pasti kapan proses boyongan ke gedung baru tersebut dimulai. Namun, Yudhi dalam penjelasannya menegaskan bahwa mulai 11 Februari mendatang, proses perkuliahan sudah dapat dilaksanakan di gedung baru.
Yudhi mengungkapkan bahwa jurusan telah mengambil keputusan untuk proses pemindahan akan dilakukan secara bertahap mulai dari ruang tata usaha, kelas, hingga laboratorium.
"Saat ini, kita masih dalam proses pemasangan jaringan komputer. Bila ini selesai maka nanti lab-lab bisa dipindahkan, itu pun juga tak serentak. Untuk lab dengan resource besar seperti lab pemograman, akan pindah belakangan," tutur Yudhi.
Memang, menurut Yudhi memindahkan laboratorium ke gedung baru adalah yang paling merepotkan. Selain mengingat peralatannya yang komplek, sumber listrik juga perlu diperhitungkan. Gedung baru sendiri, masih mempunyai masalah dalam jaringan listrik. "Kebutuhan kita akan listrik dapat dikatakan yang paling besar. Tapi, di gedung baru jaringan listrik kita masih ada yang perlu diperbaiki. Kita juga belum ada genset meski rumah gensetnya di sana sudah tersedia," ungkap Yudhi sambil tersenyum.
Gedung baru yang hendak ditempati Teknik Informatika berdasarkan tata letaknya, berada lebih dekat ke pusat kampus dari pada gedung yang sekarang. Tepatnya hampir berjajaran dengan kampus Politeknik, kampus Desain Produk, dan gedung NASDEC (Gedung Pusat Desain dan Rekayasa Kapal Nasional). Dengan warna khasnya yang orange, menjadikan gedung baru Teknik Informatika ini nampak berbeda dengan kampus tetangganya sehingga praktis mudah dikenali.
Rencananya, gedung berbentuk huruf L dengan tinggi tiga lantai itu nanti tak hanya dipakai oleh mahasiswa S1 saja. Mahasiswa S2 dan S3 juga akan melakukan aktifitas kuliahnya di sana. "Insya Allah kita segera membuka program S3. Jadi nantinya disana ada S1, S2, dan S3. Ruang diskusi S2 dan S3 pun telah disiapkan di gedung baru," tegas Yudhi.
Dari segi fisiknya, menurut Yudhi gedung baru Informatika ini tak begitu bermasalah. Masih tetap sesuai dengan rancangan awal meski ada sedikit perbedaan. Justru yang menjadi masalah adalah kondisi lingkungan yang ada di sekitar gedung. Nyaris belum ada pepohonan di sana, halaman depan masih tanah, dan bagian belakang juga terdapat rawa-rawa.
Untuk masalah itu, Yudhi mengungkapkan rencananya bahwa halaman depan yang masih kosong tersebut nantinya akan di bangun lapangan olah raga. Rawa-rawa di belakang dapat ditata sedemikian rupa untuk dijadikan kolam. "Nanti saat wisuda bisa jadi orang tua mahasiswa akan saya ajak ke gedung baru juga. Siapa tahu banyak yang bersedia menyumbang pohon," celetuk Yudhi.
Selain hal di atas, belum adanya kantin juga menimbulkan kerepotan tersendiri. Yudhi sendiri mengaku belum mempersiapkan rencana kantinnya di mana. Ia meminta mahasiswa bersabar dan untuk masalah makan untuk sementara mahasiswa bisa numpang ke kampus tetangga. "Yah, sekali-kali nggak mengapa kalian menyerbu makan ke tetangga kita, Despro (kampus Desain Produk, Red). Tapi resikonya ya itu, harus menyeberang rawa dulu," tutur Yudhi yang kemudian disambut tawa civitas Teknik Informatika yang hadir.(f@y/asa)
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali berkontribusi kepada masyarakat melalui upaya pengoptimalan produksi pakan
Kampus ITS, ITS News — PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) memperkuat kolaborasinya dengan dunia riset pendidikan melalui bantuan pendanaan sebesar
Kampus ITS, ITS News — Kolaborasi antara akademisi dan industri menjadi landasan penting dalam mendorong kemajuan pembangunan bangsa. Menjadi
Kampus ITS, ITS News — Merayakan hari jadi ke-25 tahun, Departemen Teknik Material dan Metalurgi Institut Teknologi Sepuluh Nopember