ITS News

Minggu, 05 Mei 2024
09 Januari 2008, 10:01

DIKTI Bagikan Beasiswa untuk 2.500 Dosen

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Informasi tersebut disampaikan langsung oleh Dirjen DIKTI, Fasli Jalal, melalui teleconference Coffee Morning with DGHE Perdana 2008 di 48 PT seluruh tanah air. Salah satunya di Gedung Rektorat ITS. Acara tersebut diadakan dan dihadiri oleh para pimpinan perguruan tinggi, dekan serta para staf dosen yang berminat.

Teleconference tersebut merupakan kali ketiga yang dilakukan DIKTI dengan PTN/PTS setelah sebelumnya teleconference peluncuran Program BERMUTU untuk peningkatan kualitas guru, belum lama ini.

Dalam kesempatan kali ini, Dirjen DIKTI memaparkan kesempatan belajar ke luar negeri bagi dosen untuk menempuh pendidikan jenjang S2 dan S3. Sampai saat ini dari 2.500 beasiswa yang ditawarkan.

Jumlah 2.500 beasiswa ini, tidak serta merta diberikan sekaligus dalam tahun 2008. Tapi dibagi menjadi dua gelombang. Gelombang pertama berjumlah 1.500 beasiswa diserahkan tahun 2008 ini dan sisanya 1.000 beasiswa akan diberikan pada tahun berikutnya. Dari 1.500 beasiswa tahun 2008 tersebut, baru 597 baik S2 maupun S3 yang telah terisi dan siap dikirim. Sehingga masih ada lebih dari 900 beasiswa yang belum memenuhi kuota tahun 2008 ini.

”Silahkan dosen-dosen dari berbagai program studi di perguruan tingggi mengajukan beasiswa ke perguruan tinggi yang dituju,” ungkap Fasli Jalal. Dia juga menambahkan, dosen pelamar beasiswa harus memperhatikan apakah perguruan tinggi luar negeri yang dituju ini telah terakreditasi atau belum. Hal ini dikarenakan perguruan tinggi yang dituju dalam program beasiswa DIKTI adalah perguruan tinggi yang telah terakreditasi.

Dalam teleconference yang berlangsung selama dua jam tersebut, Rektor ITS Prof Ir Priyo Suprobo MS PhD juga menyampaikan beberapa pendapat dalam sesi diskusi. Orang nomor satu di ITS ini mengatakan hendaknya DIKTI juga memberikan porsi untuk bidang ilmu science, karena ilmu ini sangat menunjang untuk bidang aplikatif lainnya. ”Kami juga sepakat bahwa pengiriman dosen untuk mengikuti beasiswa luar negeri dikarenakan adanya kearifan lokal,” ujarnya.

Program beasiswa ini terbuka bagi perguruan tinggi manapun. Apakah itu negeri maupun swasta mendapatkan porsi yang sama. Dosen PTS yang memiliki potensi dapat disekolahkan, dengan catatan dosen tersebut adalah dosen tetap dan memiliki jabatan fungsional. Di samping itu, DIKTI tidak mematok kuota untuk PTN/PTS per program studi. Tergantung bagaimana perguruan tinggi itu mengekspresikan kebutuhannya. ”Tidak perlu takut dengan kuota, tunjukkan saja kebutuhan dosen yang ingin disekolahkan,” cetus Dirjen DIKTI.

Jika kuota yang tersedia tidak dapat memenuhi kebutuhan, maka DIKTI akan membantu dengan menggandeng berbagai pihak dan mengajukan ke DPR RI. Dirjen berharap, program ini nantinya dapat mendorong kerjasama dengan luar negeri, mempertajam research design, menganalisis joint publication, dan memperbaiki bahan ajar. (Humas/Jie)

Berita Terkait