ITS News

Senin, 29 April 2024
31 Mei 2007, 10:05

Kembangkan CDI, Terima Beasiswa Presiden

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Mahasiswa semester enam Program Diloma 3 Jurusan Teknik Mesin ini berhasil mengembangkan terobosan teknologi pengapian yang baru untuk sepeda motor, CDI Multi-Spark Terkontrol (MST – CDI). ”Kalau selama ini CDI yang ada di pasaran hanya single spark, hanya mampu mengeluarkan percikan api sekali dalam tiap pembakaran, sehingga dimungkinkan ada bahan bakar yang tidak dapat terbakar sempurna. Dengan CDI Multi-Spark maka pembakaran bisa berlangsung sempurna,” katanya ditemui di Kampus ITS Sukolilo, Rabu siang (30/5).

Hanya saja, kata mahasiswa kelahiran Lamongan, 9 Maret 1986 dari karyanya yang mendapatkan Juara III pada Astra Student Innovation Competition ini, pada rpm tinggi, dimana waktu antara dua gerakan dari multi spark dapat mendorong ke arah suatu operasi yang tidak stabil terhadap mesin. Karena itu, untuk menghindari gangguan ini, kata Elyus, diperlukan sistem multi spark terkontrol ketika rpm dari mesin atau motor melebihi suatu nilai tertentu.

Apa keunggulannya dibandingkan CDI lainnya yang ada di pasaran? Putra kedua dari dua besaudara pasangan Haskon dan Usmiah ini mengatakan, dari beberapa kali hasil uji coba dan pengukuran, CDI multi spark akan meningkatkan kualitas pembakaran bahan bakar pada sepeda motor menjadi lebih sempurna. Sehingga dapat menghemat pemakaian bahan bakar, karena bahan bakar yang tidak terbakar pada spark pertama akan dibakar pada spark berikutnya.

”Selain itu, karena pembakarannya sempurna, maka meningkatkan kualitas emisi gas buang. Hasil pengukuran gas buang CO pada CDI standar mencapai 1,5 persen, sementara pada CDI multi spark hanya 0,98 persen. Pengukuran lainnya seperti kadar HC, CO2 dan O2 pada CDI standar masing-masing 400 ppm, 11 persen dan 4 persen, sedang pada CDI multi spark berturut-turut 300 ppm, 13 persen, dan 3 persen,” katanya.

Semua pengujian itu, katanya menjelaskan, dilakukan dengan statik, menggunakan variasi pada putaran mesin (rpm) untuk memperoleh torsi atau acceleration dan emisi gas buang. “Pengujian pada penggunaan bahan bakar juga menunjukkan kalau CDI multi spark pada jarak tempuh yang sama lebih sedikit penggunaan bahan bakarnya. Saat uji coba menggunakan sepeda motor yang sama dan jarak tempuh sama, CDI multi spark menyisakan bahan bakar sebanyak 48 ml, sedang CDI standar hanya 27 ml,” katanya.

Diungkapkan Elyus, yang sebelum menerima beasiswa dari Presiden pada acara Rapat Kerja Persatuan Insinyur Indonesia di Bandung, latar belakang ia mengembangkan CDI multi spark dikarenakan, perkembangan teknologi elektronik dan komputer yang begitu pesat. Kemajuan itu, dikatakannya, mendorong perkembangan teknologi otomotif menuju ke arah terciptanya intelegent car dengan smart component, dengan komponen utama berupa smart engine.

”Disamping itu dengan makin berkurangnya ketersediaan bahan bakar minyak bumi dunia dan kondisi lingkungan yang makin tercemar, maka di masa mendatang smart engine dituntut untuk mampu mengendalikan pemakaian bahan bakar sehemat mungkin. Itulah salah satu kenapa saya mengembangkan komponen CDI multi-spark terkontrol,” katanya. (Humas/asa)

Berita Terkait